Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Lampung dan Sumut

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Capres 2024. Nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memperoleh angka tertinggi di Lampung dan Sumatera Utara (Sumut), meninggalkan tokoh-tokoh lain.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto mengatakan, Ganjar memperoleh angka elektabilitas 32,3 persen di Lampung. Disusul Menhan Prabowo Subianto (31,6 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14,6 persen).
“Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat sebagai pilihan pertama dan kedua teratas,” kata Yunarto dalam rilis surveinya, dikutip Rabu (6/7/2022).

 

 

Di Sumut, lanjut Yunarto, Ganjar mendapat total dukungan hampir 24,6 persen. Elektabilitas tertinggi juga didapat Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai kepala daerah dengan perolehan 29 persen.

“Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas tertinggi. Pada pertanyaan terkait Kepala Daerah, elektabilitas Bobby Nasution berada sedikit di atas Edy Rahmayadi sebagai Kepala Daerah Sumatera Utara,” imbuhnya.

Sementara itu, kata Yunarto, elektabilitas Prabowo unggul di Sumsel dengan angka 41,9 persen. Disusul Anies di posisi kedua, dan Ganjar di urutan ketiga.
“Dalam simulasi yang diberikan, pilihan terhadap Prabowo Subianto jauh berada di atas nama-nama lainnya. Sementara pada urutan berikutnya diikuti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

 

 

Survei ini dilakukan pada 2-7 Juni 2022. Pada survei ini, para responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai presiden?’.
Metodologi survei yang digunakan adalah metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei melibatkan 800 responden per provinsi melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur.

Kelik Wahyu Nugroho
Foto: Dok. Istimewa
Sumber: https://bit.ly/3RgFeuI

Survei Charta Politika soal Pilkada Sumut: Bobby Unggul Tipis dari Edy

Jakarta – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei preferensi sosial dan politik masyarakat Sumatera Utara (Sumut) 2022. Dalam survei itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution unggul dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam elektabilitas untuk Pilkada 2024.

Survei tersebut digelar pada 2-7 Juni 2022. Ada 800 responden yang dilibatkan dalam survei ini.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metodologi penentuan responden ialah multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei itu, Charta Politika menyebut 81,2 persen responden di Sumut telah mengetahui ada Pemilu serentak pada 2024. Sedangkan 18,8 persen lainnya tidak tahu.

Charta Politika kemudian memaparkan elektabilitas Pilkada Provinsi. Tingkat elektabilitas ini didapat dari jawaban para responden saat ditanya ‘Seandainya pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara dilaksanakan hari ini siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dari nama nama di bawah ini?’

Wali Kota Medan Bobby Nasution (29 persen)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (28,2 persen)
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (18,3 persen)
Anggota DPR Sihar Sitorus (2 persen)
Anggota DPR Gus Irawan Pasaribu (1,1 persen)
Anggota DPR Prananda Surya Paloh (0,5 persen)
Anggota DPR Martin Manurung (0,5 persen)
Lainnya (0,1 persen)
Tidak tahu/tidak jawab (20,4 persen)

Haris Fadhil – detikNews
(haf/zak)
Foto: dok. Diskominfo Sumut
Sumber berita: https://bit.ly/3apT4KG

 

Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Lampung dan Sumut, Tinggalkan Nama Lain

JAKARTA – Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024 . Nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memperoleh angka tertinggi di Lampung dan Sumatera Utara (Sumut), tinggalkan tokoh-tokoh lain.

Direktur Eksekutif Charta, Politika Yunarto mengatakan Ganjar memperoleh angka elektabilitas 32,3% di Lampung. Disusul Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat sebagai pilihan pertama dan kedua teratas,” ujar Yunarto dalam rilis surveinya dikutip, Rabu (6/7/2022).

Di Sumut, lanjut Yunarto, Ganjar mendapat total dukungan hampir 24,6%. Elektabilitas tertinggi juga didapat oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai kepala daerah dengan perolehan 29%.

“Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas tertinggi. Pada pertanyaan terkait kepala daerah, elektabilitas Bobby Nasution berada sedikit di atas Edy Rahmayadi sebagai Kepala Daerah Sumatera Utara,” imbuhnya.

Sementara itu, kata Yunarto, elektabilitas Prabowo unggul di Sumsel dengan angka 41,9%. Disusul Anies di posisi kedua dan Ganjar di urutan ketiga.

“Dalam simulasi yang diberikan, pilihan terhadap Prabowo Subianto jauh berada di atas nama-nama lainnya. Sementara pada urutan berikutnya diikuti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” paparnya.

Adapun survei dilakukan dalam kurun 2-7 Juni 2022. Pada survei capres, para responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden’.

Metodologi survei yang digunakan adalah metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95%. Survei melibatkan 800 responden per provinsi melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur.

Puguh Hariyanto
Foto/SINDOnews
Sumber berita:SINDOnews (https://bit.ly/3RbZON0)

 

 

 

 

 

 

Survei Charta Politika: Ganjar Kuasai Lumbung Suara Jokowi, Anies Kikis Basis Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com – Survei yang dilakukan Charta Politika mengungkap bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki irisan dukungan untuk Pilpres 2024 dengan lumbung suara Presiden RI Joko Widodo pada 2019 lalu.

“Basis lumbung suara Ganjar jelas basis lumbung suara Pak Jokowi kemarin,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers, Senin (13/6/2022).

“Ada 4 daerah yang sudah menjadi basis Ganjar Pranowo, ada Jawa Tengah-DIY, Jawa Timur, Bali-NTB-NTT, serta Maluku dan Papua,” lanjutnya.

Dalam data hasil survei Charta Politika, basis suara Ganjar paling besar di Jawa Tengah-DIY yang mencapai 69,5 persen.

Di Bali-NTB-NTT, dukungan bagi Ganjar tembus 48,3 persen, sedangkan di Jawa Timur jumlahnya 35,3 persen.

Di Papua dan Maluku, dukungan untuk politikus PDI-P itu mencapai 32,5 persen.
Sementara itu, basis pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 terkikis oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal ini tak mengherankan karena sebelumnya Prabowo dan Anies memang berada dalam satu lingkaran politik.

Keadaan jadi kurang menguntungkan bagi Prabowo karena Anies kini berpotensi maju sebagai calon presiden 2024 sebagaimana Prabowo.

“Basis lumbung Pak Prabowo di 2019 sekarang diperebutkan Pak Prabowo sendiri dan Anies Baswedan,” kata Yunarto.

Prabowo masih unggul di Jawa Barat, Kalimantan, dan Sulawesi dengan tingkat dukungan masing-masing 33,3 persen, 40 persen, dan 37,6 persen.

Akan tetapi, di wilayah-wilayah itu, Anies menguntit di posisi kedua dengan tingkat dukungan 17,6 persen, 21,5 persen, dan 20 persen.

Anies bahkan berhasil memperoleh tingkat dukungan tertinggi ketimbang Prabowo dan Ganjar di Jakarta-Banten (38 persen) dan Sumatera (28,8 persen).

Di Jakarta-Banten, Prabowo ada di posisi kedua masih 22 persen. Begitu pula di Sumatera, Prabowo juga urutan kedua dengan 25,6 persen dukungan.

Sebagai informasi, survei Charta Politika dilakukan pada 25 Mei hingga 2 Juni 2022 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of eror lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

 

Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Dani Prabowo
Foto: KOMPAS.com/Devina Halim
Sumber berita: Nasional.kompas.com

Pasca-Rakernas Projo, Elektabilitas Ganjar Pranowo Melejit

Jakarta, Beritasatu.com – Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024 melejit pascarapat kerja nasional (Rakernas) relawan Pro Jokowi (Projo) pada 21 Mei 2022 lalu. Elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Hal tersebut merupakan hasil terbaru survei Charta Politika yang dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Mei-2 Juni 2022 terhadap 1.200 responden. Para responden dipilih dengan metode multistage random sampling dan merupakan warga negara yang sudah memiliki hak pilih. Margin of error plus minus 2,83%.

Survei dilakukan usai Rakernas V Projo yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Joko Widodo dan Ganjar hadir dalam acara pada 21 Mei 2022.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, dalam simulasi 3 nama, Ganjar memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 36,5%. Kemudian diikuti Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 26,7% dan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 24,9%. Sedangkan yang tidak menjawab dan tidak tahu sebesar 11,9%.

“Hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan dari 33,3% dari stagnasi dari survei bulan Desember ke bulan April dan kemudian naik ke 36,5%, pasca-Rakernas Projo,” kata Yunarto saat rilis hasil survei bertajuk “Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral Pasca Rakernas Projo” secara virtual, Senin (13/6/2022).

Yunarto menjelaskan arti penting Rakernas Projo terhadap elektabilitas Ganjar. Pasalnya, saat ini Presiden Jokowi hadir dan seolah-olah memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar.

“Saya tidak bisa (pastikan) disebabkan oleh Rakernas Projo, tetapi bisa dibuat hipotesa kalau dalam waktu yang bersamaan memang salah satu momen yang berpengaruh besar dan memberitakan mencapreskan Ganjar,” terang dia.

“Saya pikir ternyata berkolerasi linier dengan naiknya elektabilitas Ganjar, baik pada simulasi 10 nama dan 3 nama pada momen yang sama,” tutur Yunarto menambahkan.

Dalam simulasi 10 nama capres, Ganjar berada di peringkat pertama, dengan tingkat elektabilitas 31,2%. Lalu disusul Prabowo sebesar 23,4%dan Anies 20%.

Elektabilitas tokoh-tokoh lainnya terpaut jauh dengan ketiganya, yakni Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 4,6%, Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 3,6%, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,3% dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,9%.

Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 2%, Ketua DPR Puan Maharani 1,8% dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 1,2%. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1%.

“Jadi, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik. Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan,” kata Yunarto.

 

Oleh : Yustinus Paat / WM
Sumber foto: Antara
Sumber: BeritaSatu.com

Charta Politika Ungkap 2 Penyebab Kepuasan pada Pemerintahan Jokowi Naik

TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terbaru terhadap kinerja pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin. Survei ini memperoleh hasil bahwa 68,4 persen masyarakat masih menyatakan kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin.

“Kepuasan publik dari tren survei mengalami kenaikan cukup tajam,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam paparan hasil survei, Senin, 13 Juni 2022.

Sebab pada Januari ke April, kepuasan pada pemerintahan Jokowi turun dari 71,7 persen menjadi 62,9 persen. Lalu kemudian tingkat kepuasan berbalik arah dan naik menjadi 68,4 persen. “Selama masih di atas 60 persen, saya pikir masih dikatakan angka yang cukup baik,” kata.

Dari 1.200 responden yang disurvei, sebanyak 55,6 persen menyatakan cukup puas dan 12,8 persen sangat puas. Sebaliknya, 27 persen kurang puas dan 3 persen tak puas sama sekali.

Jika dirinci per wilayah, Yunarto menyebut kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi ini bersumber dari tiga wilayah utama. Wilayah pertama yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Wilayah kedua yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Lalu wilayah ketiga yaitu Jawa Timur. Di Bali, NTB, dan NTT misalnya, responden yang menyatakan sangat puas mencapai angka tertinggi yaitu 35 persen. “Hipotesanya mungkin karena geliat pariwisata naik kembali,” kata Yunarto.

Yunarto menyebut wilayah-wilayah ini juga masih menjadi lokasi basis masa tradisional dari Jokowi. Yunarto pun menyebut kepuasan ini bisa terjadi karena dua faktor.

Faktor pertama karena memang kepuasan datang dari pelaku pemilih tradisional. Faktor kedua karena rasa dukungan dari pemilih Jokowi di Pemilu 2019 lalu. Sebab, kata dia, orang yang sudah mendukung cenderung lebih mudah puas ketimbang yang tak mendukung saat pemilu.

Survei digelar selama 25 Mei sampai 2 Juni 2022. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka terhadap responden berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error 2,83 persen.

Sebelumnya, berbagai survei kepuasan publik atas Jokowi juga dilakukan sejumlah lembaga. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 10-17 Mei 2022 menunjukkan 73,9 persen responden puas dengan pemerintahan Jokowi.

Sebaliknya, kepuasan pada kinerja Jokowi pada survei Indikator Politik pada 5 sampai 10 Mei 2022 justru turun 6 persen ke angka 58,1 persen. Salah satu alasannya karena masalah harga kebutuhan pokok meningkat.

 

Reporter: Fajar Pebrianto
Editor: Eko Ari Wibowo
Sumber foto: TEMPO/Subekti.
Sumber berita: Nasional.tempo.co

 

Survei Charta Politika: Penilaian Terhadap Pemberantasan Korupsi Turun

Charta Politik merilis survei nasional dengan tajuk ‘Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral Pascarakernas Projo’ pada Senin (13/6).

Dalam survei ini turut dibahas terkait penilaian masyarakat terhadap pemberantasan korupsi hingga penegakan hukum dan demokrasi.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menuturkan, penilaian masyarakat terhadap pemberantasan korupsi mengalami penurunan.

“Penilaian publik terhadap kondisi hukum dan pemberantasan korupsi, meskipun dinilai baik oleh kurang dari 60% responden,” kata Yunarto dalam paparan virtual.
“Akan tetapi, jumlah ini relatif lebih banyak dibandingkan yang menyatakan kedua kondisi tersebut sebagai buruk,” lanjut dia.

Charta Politika memaparkan, dari Februari hingga April 2022, jumlah masyarakat yang menilai pemberantasan korupsi memburuk naik meski tidak terlalu signifikan.

Sementara terkait penegakan hukum, dari survei ini terlihat masih stagnan atau tidak mengalami kenaikan yang berarti.

“Dalam hukum tidak jauh berbeda. Kalau diuji di Februari, April dan Juni angkanya di situ-situ saja sekitar 52-53,1 persen,” kata Yunarto.

“Bisa dilihat dari dua sisi apakah kerjanya situ-situ saja atau publik tidak berkonsentrasi di bidang ini. Secara lebih spesifik sub sektor di pemberantasan korupsi, sama linear, stagnan. Saya lihat tidak ada penurunan dan kenaikan yang berarti,” ucap dia.

Lebih lanjut terhadap kebebasan demokrasi, Yunarto mengatakan mengalami kenaikan. Mayoritas menilai kebebasan demokrasi di Indonesia saat ini sudah cukup baik.

“Salah satu menjadi perhatian di praktik demokrasi, ada hal yang menarik ketika di hukum terjadi stagnasi tapi politik ada kenaikan,” ucap Yunarto.

“Terjadi kenaikan cukup tajam 65,1 persen sebelumnya 59,4 persen. Hipotesanya adalah sepinya pemberitaan isu 3 periode atau perpanjangan periode dan berimplikasi langsung terhadap isu praktik demokrasi yang dianggap dua bulan terakhir cukup naik,” tutup Yunarto.

Survei ini digelar pada 25 Mei-2 Juni. Jumlah sampel yang berpartisipasi sebanyak 1.200 dengan kriteria responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Sampling dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan metode wawancara tatap muka, dan margin of error sebesar 2,83%.

Penulis: Fadjar Hadi
Editor: Ananda Teresia
Foto Ilustrasi:Nugroho Sejati/kumparan
Foto Ilustrasi:Muhammad Fadli Rizal/kumparan
Sumber Berita: Kumparan.com

Survei Charta Politika: 63,1 Persen Responden Setuju Reshuffle Kabinet Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei sebanyak 63,1 persen responden setuju jika Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri. Hal ini berkaitan dengan kinerja pemerintah pusat dan para menteri.

Di sisi lain, kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dalam survei ini naik menjadi 68,4 persen. Sehingga, reshuffle dinilai bisa jadi kian mendongkrak kepuasan terhadap Jokowi.

“Dengan catatan reshuffle didasarkan kebutuhan kinerja,” kata Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya dalam paparan hasil survei, Senin, 13 Juni 2022.

Sebelumnya survei ini, kepuasan terhadap pemerintah Jokowi naik dari 62,7 persen pada April menjadi 68,4 persen pada Juni ini. Akan tetapi, survei menemukan kepuasan pada menteri lebih rendah yaitu 53,5 persen.

“Ada sesuatu yang salah ketika gap-nya sangat besar,” kata Yunarto. Sementara, 38,8 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja menteri.

Sebelumnya, isu reshuffle kabinet mencuat sejak Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan koalisi pemerintah pada Agustus 2021. Namun hingga kini, Jokowi belum melakukan reshuffle dan PAN belum mendapat kursi di kabinet.

“Kita tahu selama setahun pemberitaan soal reshuffle terus menguat, tapi sampai sekarang hanya jadi gosip politik,” kata Yunarto.

Lalu baru-baru ini, muncul lagi isu reshuffle 15 Juni. Menteri Sekretaris Negara Pratikno enggan menjawab soal isu ini, sekali tidak membenarkan dan tidak juga membantah. “Sekarang tanggal berapa? Ya nanti kalau sudah ada jadwal, bocorin dikit-dikit,” kata Pratikno.

Jokowi juga masih ogah berbicara banyak soal rencana reshuffle. “Belum, belum,” ujar Jokowi pada 8 Juni 2022.

Survei digelar selama 25 Mei sampai 2 Juni 2022 terhadap 1.200 responden. Survei Charta Politika ini menggunakan wawancara tatap muka terhadap responden berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error 2,83 persen.

 

Reporter: Fajar Pebrianto
Editor: Eko Ari Wibowo
Sumber berita: Nasional.tempo.co
Sumber foto: empo/Rezki Alvionitasari.

Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Melesat Usai Rakernas Projo yang Dihadiri Jokowi

Liputan6.com, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait figur calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi pasca Rakernas Projo. Dalam survei tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin melesat naik dan unggul jauh atas nama lainnya.

Dalam simulasi 3 nama, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen. Kemudian diikuti Menhan Prabowo Subianto dengan 26,7 persen dan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 24,9 persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan tidak tahu sebesar 11,9 persen.

“Kalau kita melihat hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan dari 33,3 persen dari stagnasi dari survei bulan desmber ke bulan April dan kemudian naik ke 36,5 persen, pasca Rakernas Projo,” tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis virtualnya, Senin (13/6/2022).

Yunarto menyebut naiknya elektabilitas Ganjar ada efek pasca Rakernas relawan Pro Jokowi (Projo). Dalam Rakernas itu, diketahui, Presiden Joko Widodo hadir dan seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo.

“Saya tidak bisa (pastikan) disebabkan oleh rakernas Projo, tapi bisa dibuat hipotesa kalau dalam waktu yang bersamaan memang salah satu momen yang berpengaruh besar dan memberitakan mencapreskan Ganjar,” kata Yunarto.

“Dan pertama kalinya presiden Jokowi berbicara mengenai 2024 dan ditafsirkan oleh sebagian pihal adalah dukungan kepada Ganjar Pranowo walaupun secara implisit, saya pikir ternyata berkolerasi linier dengan naiknya elektabilitas Ganjar, baik pada simulasi 10 nama dan 3 nama pada momen yang sama,” lanjutnya.

Sementara itu,, Ganjar juga menjadi yang teratas dalam simulasi 10 nama. Elektabilitas Ganjar mendapatkan 31,2 persen, kemudian Prabowo sebesar 23,4 persen, Anies sebesar 20 persen, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 4,6 persen, Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 3,6 persen.

Lalu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Y, sebesar 3,3 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 2,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani sebesar 1,8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1 persen,” ujar Yunarto.

“Pada beberapa tokoh yang diuji sebagai bakal calon presiden, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik. Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan,” jelasnya.

Survei Charta Politika ini dilakukan pada 23 Mei-2 Juni 202 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83% dan quality control 20 persen dari total sampel.

Survei dilakukan usai Rapat Kerja Nasional V Pro Jokowi (Projo) yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Jokowi dan Ganjar hadir dalam acara tersebut, Sabtu (21/5/2022) lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi bicara soal permasalahan bangsa, kemudian meminta relawannya untuk bersabar, dan Jokowi mengatakan Ojo kesusu sik, (Jangan buru-buru dulu), dalam konteks menentukan sikap untuk Pilpres 2024.

Meskipun, kata Jokowi, calon yang akan didukung mungkin ada di rakernas tersebut.

“Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (rakernas Projo,” ucap Jokowi kala itu.

Dalam hasil survei Charta sebelumnya, bulan April 2022, Ganjar mendapatkan elektabilitas sebesar 29,2 persen. Sekarang mencapai 36,5 persen.

Elektabilitas menunjukan Ganjar semakin melesat. Sejumlah lembaga survei juga merilis elektabilitas Ganjar sebagai yang tertinggi dan elektabilitasnya terus naik.

Sumber berita:Liputan6.com
Foto: Istimewa

Survei Bursa Capres, Elektabilitas Ganjar Tertinggi

Jakarta: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendapat dukungan paling besar sebagai calon presiden (capres) di survei Charta Politika. Tingkat keterpilihan mencapai 36,5 persen.

“Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual, Senin, 13 Juni 2022.

Sedangkan diperingkat kedua ditempati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu mendapat dukungan 26,7 persen.

Peringkat ketiga ditempati Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu memperoleh dukungan 24,9 persen.

Yunarto menyampaikan elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan cukup pesat dalam beberapa waktu terakhir. Terutama, usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo.

“Saya bisa mengatakan pada momen Rakernas Projo, Mas Ganjar Pranowo angkanya (elektabilitas) ada di atas 30 persen,” ujar dia.

Survei dilakukan pada 25 Mei sampai 2 Juni 2022. Jumlah responden 1.200 orang dengan pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error survei tersebut sebesar 2,83 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan survei tersebut 95 persen.

Anggi Tondi Martaon
Sumber berita: medcom.id
Sumber foto: Medcom.id/Theo