Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Moncer dan Dianggap Bisa Teruskan Program Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta – Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin jauh meninggalkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam survei terbaru yang digelar Charta Politika Indonesia. Dalam simulasi tiga nama di survei yang digelar pada 2-7 Mei 2023 itu, nama Ganjar memiliki elektabilitas 38,2 persen, Prabowo 31,1 persen, dan Anies 23,6 persen.

“Dari ketiga nama tersebut, terlihat adanya peningkatan elektabilitas pada nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sementara Anies Baswedan terlihat mengalami kecenderungan menurun sebagaimana terlihat pada tren yang disajikan,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.

Yunarto menjelaskan pada pengujian simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami peningkatan setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada periode April 2023 atau saat ramai isu Timnas Israel. Sedangkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan relatif mengalami penurunan.

Ganjar dianggap bisa teruskan program Jokowi

Menurut hasil survei, sebanyak 68 persen responden menilai Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sedangkan 20,4 persen menjawab Prabowo Subianto dan hanya 8 persen menjawab Anies Baswedan.

Yunarto memaparkan para pemilih Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres 2019 juga mayoritas atau 61 persen mendukung Ganjar dan 18 persen kepada Prabowo serta 14 persen kepada Anies. Sementara pemilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mayoritas atau 53 persen mendukung Prabowo, 34 persen Anies, dan 8 persen Ganjar Pranowo.

Survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia ini digelar dengan metode wawancara wawancara tatap muka dk seluruh wilayah Indonesia. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel mencapai 1.220 Responden.

Kriteria responden dalam survei ini adalah masyarakat yang sudah berusia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Quality control survei mencapai 20 peraenu dari total sampel dengan Margin of Error 2.82 persen.

Reporter : M Julnis Firmansyah
Editor : Eko Ari Wibowo
Foto : tempo.co
Sumber : nasional.tempo.co

 

 

 

 

Charta Politika: Pasca Deklarasi Simulasi 3 Nama, Ganjar 38,2%, Prabowo 31,1%, Anies 23,6%

Liputan6.com, Jakarta Lembaga survei Charta Politika Indonesia kembali merilis hasil survei terkait dengan elektabilitas bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama.

Direktur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyampaikan responden ditanya jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai presiden.

“Dalam simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo 38,2% menjadi pilihan tertinggi. Diikuti oleh Prabowo Subianto 31,1% dan Anies Baswedan 23,6%,” ujar Yunarto dalam rilis survei yang disiarkan secara virtual, Senin (15/5/2023).

Yunarto menyebut masih ada 7,1% responden yang belum menjawab atau tidak tahu.

Lebih lanjut, Yunarto menyampaikan tren elektabilitas Ganjar juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan survei sebelumnya. Elektabilitas naik signifikan dari 31,4% pada April 2023 menjadi 38,2% pada Mei 2023.

Diketahui bahwa Ganjar baru saja resmi ditetapkan sebagai bakal capres PDI Perjuangan.

Sedangkan Prabowo dan Anies cenderung menurun jika dibandingkan dengan survei sebelumnya. Pada April 2023, elektabilitas Prabowo dan Anies masing-masing 31,4% dan 25,2%.

“Elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan pada survei kali ini,” ujarnya.

Survei Charta Politika dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dengan metode multistage random sampling. Responden survei berjumlah 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82%.

Responden yang terlibat dalam survei berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan quality control 20% dari total sampel. Survei diselenggarakan pada 2-7 Mei 2023.

Liputan6.com
Foto : (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo 38,2%, Anies Baswedan 23,6%

JAKARTA – Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama survei terbaru lembaga Charta Politika Indonesia. Responden ditanya jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai presiden.

“Dalam simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo 38,2% menjadi pilihan tertinggi. Diikuti oleh Prabowo Subianto 31,1% dan Anies Baswedan 23,6%,” ujar Direktur eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam rilis survei yang disiarkan secara virtual, Senin (15/5/2023).

Dia menuturkan, masih ada 7,1% responden yang belum menjawab atau tidak tahu. Dia mengatakan, tren elektabilitas Ganjar juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan survei sebelumnya.

Elektabilitas naik signifikan dari 31,4% pada April 2023 menjadi 38,2% pada Mei 2023. Diketahui bahwa Ganjar telah resmi ditetapkan sebagai bakal capres PDI Perjuangan.

Sedangkan Prabowo dan Anies cenderung menurun jika dibandingkan dengan survei sebelumnya. Pada April 2023, elektabilitas Prabowo dan Anies masing-masing 31,4% dan 25,2%.

“Elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan pada survei kali ini,” ujarnya.

Survei Charta Politika dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dengan metode multistage random sampling. Responden survei berjumlah 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82%.

Responden yang terlibat dalam survei berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan quality control 20% dari total sampel. Survei diselenggarakan pada 2-7 Mei 2023.

Rico Afrido Simanjuntak
Foto : Ali Masduki
Sumber : nasional.sindonews.com

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar 34,6 Persen, Prabowo 28,1 Persen, Anies 21,4 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga survei Charta Politika Indonesia memaparkan temuan terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres). Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di peringkat 1 dan disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adapun pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,82 persen.

Pada kesempatan ini, Charta Politika melakukan wawancara terhadap para responden melalui tatap muka. Survei dilakukan pada 2-7 Mei 2023.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Ganjar saat ini sedang memimpin daftar capres dengan elektabilitas tertinggi.

“Kita masuk terlebih dahulu di elektabilitas 10 nama. Ganjar Pranowo memimpin dengan angka 34,6 persen. Nomor 2 ada Pak Prabowo dengan angka 28,1 persen. Nomor 3 ada Mas Anies dengan angka 21,4 persen,” ujar Yunarto dalam jumpa pers virtual, Senin (15/5/2023).

Secara lengkap, survei elektabilitas Charta Politika untuk kandidat capres adalah sebagai berikut:

1. Ganjar Pranowo: 34,6 persen
2. Prabowo Subianto: 28,1 persen
3. Anies Baswedan: 21,4 persen
4. Ridwan Kamil: 4,8 persen
5. Sandiaga Uno: 1,5 persen
6. Erick Thohir: 1,3 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 0,9 persen
8. Airlangga Hartarto: 0,7 persen
9. Khofifah Indar Parawansa: 0,5 persen
10. Puan Maharani: 0,4 persen.

Yunarto menegaskan pertarungan pada Pilpres 2024 kali ini hanya akan berkutat pada tiga teratas, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Pasalnya, kata dia, posisi capres yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam 2 tahun terakhir tidak banyak berubah.

“Dari sini makin tergambarkan pertarungan sulit. Kalau kita baca dari konstelasi bottom up, keinginan publik memang tiga orang yang pantas yang masuk ke dalam pertarungan dan membentuk porosnya sendiri adalah Mas Ganjar, Pak Prabowo dan Mas Anies,” tuturnya.

“Divisi papan atas ini terlalu jauh dengan peringkat keempat dan kelima dan seterusnya,” ucap Yunarto.

Maka dari itu, Yunarto menyarankan agar nama-nama yang tidak masuk ke dalam tiga besar capres harus ‘tahu diri’, tidak perlu terlalu ambisius lagi.

Dia menyebut perebutan cawapres kini menjadi lebih menarik.

“Saya pikir dengan sisa waktu 5 bulan menjelang waktu pendaftaran KPU, harusnya mulai berpikir dari dulunya ingin membuat koalisi dengan penuh ambisi, sekarang harus membuat koalisi dengan tahu diri,” imbuhnya.

Penulis : Adhyasta Dirgantara
Editor : Sabrina Asril
Foto : Ilustrator: KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI)
SUmber : nasional.kompas.com

Charta Politika: Pasca Deklarasi, Ganjar Ungguli 3 Nama

RM.id Rakyat Merdeka – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo menjadi jawara, mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama.

“Ganjar dipilih oleh 36,6 persen responden, Prabowo 33,2 persen dan Anies 23 persen, sebanyak 7,2 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab,” ujar peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa dalam rilis resmi hasil survei, Kamis (4/5).

Ardha menjelaskan, tren elektabilitas Ganjar juga meningkat dibandingkan pada periode 4-7 April lalu yang memperoleh 31,4 persen.

Salah satu faktor penting peningkatan elektabilitas Gubernur Jateng dua periode itu adalah pengumuman Ganjar sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan pada 21 April lalu.

Lebih lanjut, Ardha menyampaikan, Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas pada survei periode 4-7 April dan cukup stabil pada periode 27-30 April.

“Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan ada kecenderungan menurun pada dua kali survei telepon yang kami lakukan,” tuturnya.

Survei ini dilakukan dengan metode survei telepon dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan oleh Charta Politika Indonesia.

Sebanyak 197.344 responden terdistribusi secara acak dalam rentang 2 tahun terakhir, terdapat sekitar 75 persen memiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon adalah sebanyak 7.500 data, dan yang berhasil diwawancara adalah sebanyak 1.200 responden.

Menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar +2,83 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

 

Reporter : Ahmad Lathif Rosyidi
Editor : Oktavian Surya Dewangga
Foto : Pemprov Jateng
Sumber : rm.id

Survei Charta Politika: Elektabiltas Ganjar Melesat Usai Deklarasi Capres

Liputan6.com, Jakarta – Charta Politika Indonesia kembali melakukan survei untuk mengetahui elektabilitas terbaru para bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Dalam survei tersebut, Charta Politika melakukan simulasi dengan tiga nama yang selama ini kerap disebut-sebut sebagai calon presiden.

Ketiganya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Hasilnya, Ganjar unggul dan berada di posisi nomor satu.

“Pada simulasi tiga nama, Ganjar dipilih oleh 36,6 persen responden, Prabowo 33,2 persen, dan Anies 23 persen,” kata peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa, Kamis (4/5/2023).

Selain itu, ada 7,2 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.

Kemudian, dari sisi tren, Ardha juga menjelaskan elektabilitas Ganjar meningkat dibandingkan pada periode 4-7 April lalu memperoleh 31,4 persen. Elektabilitas Ganjar beranjak meningkat pascapengumuman sebagai capres oleh PDIP pada 21 April lalu ke 36,6 persen.

“Sementara Prabowo mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan pada survei periode 4-7 April, dan cukup stabil pada periode 27-30 April. Sedangkan elektabilitas Anies ada kecenderungan menurun pada dua kali survei telepon yang kami lakukan,” kata dia.

Adapun survei dilakukan pada 27 hingga 30 April 2023. Survei telepon itu dilakukan pada sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan oleh Charta Politika Indonesia.

Sebanyak 197.344 responden terdistribusi secara acak dalam rentang dia tahun terakhir, terdapat sekitar 75 persen memiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon adalah sebanyak 7.500 data, dan yang berhasil diwawancara adalah sebanyak 1.200 responden.

Menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

 

Sumber: Liputan6.com
Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani

 

Ganjar Unggul di Simulasi Tiga Nama Survei Charta Politika Usai Deklarasi Capres 2024

JAKARTA – Elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo unggul dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pada survei lembaga Charta Politika Indonesia. Elektabilitas Ganjar dalam survei tersebut mencapai 36,6%.

“Ganjar dipilih oleh 36,6% responden, Prabowo 33,2%, dan Anies 23%, sebanyak 7,2% responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab,” ujar peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa dalam rilis resmi hasil survei, Kamis (4/5/2023).

Dia menuturkan, tren elektabilitas Ganjar juga meningkat dibandingkan pada periode 4-7 April 2023 yang memperoleh 31,4%. Pengumuman Ganjar sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan pada 21 April lalu menjadi salah satu faktor penting peningkatan elektabilitas Gubernur Jateng dua periode itu.

Ardha menuturkan, Prabowo Subianto juga mengalami peningkatan elektabilitas pada survei periode 4-7 April dan cukup stabil pada periode 27-30 April 2023. “Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan ada kecenderungan menurun pada dua kali survei telepon yang kami lakukan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, survei ini dilakukan dengan metode survei telepon dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan oleh Charta Politika Indonesia. Sebanyak 197.344 responden terdistribusi secara acak dalam rentang 2 tahun terakhir, terdapat sekitar 75% memiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon adalah sebanyak 7.500 data, dan yang berhasil diwawancara adalah sebanyak 1.200 responden. Menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sebesar 2,83% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.

 

Rico Afrido Simanjuntak
Foto/Antara
Sumber: Nasional.sindonews

 

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Jauh Ungguli Anies dan Prabowo

Jakarta, Beritasatu.com – Dalam survei terbaru Charta Politika Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo masih yang tertinggi dibanding kandidat calon presiden lainnya, yakni Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Survei tersebut dilakukan pada 8 Desember hingga 16 Desember 2022 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden dengan margin of error 2,82%.

Dalam survei ini, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 31,7%, sementara Anies Baswedan 23,9% dan Prabowo Subianto 23,0%.

“Sudah bisa dipastikan, tiga besar ini memang jauh sekali dengan nama-nama yang lain. Bisa dikatakan tiga besar ini paling memenuhi prasyarat apabila menggunakan indikator keinginan dari publik atau masyarakat,” ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual bertajuk “Catatan Akhir Tahun Tren Persepsi Publik dan proyeksi Politik Menuju 2024”, Kamis (22/12/2022).

Di peringkat empat, Ridwan Kamil masih stabil dengan angka 5,8%, disusul Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,3%, Sandiaga Uno 2,0%, Puan Maharani 1,5%, Khofifah Indar Parawansa 1,2%, Erick Thohir 1,1%, dan Airlangga Hartarto 0,7%.

“Ada kecenderungan, daerah yang Pak Jokowi kuat, sekarang dikuasai Ganjar. Ada kecenderungan, daerah yang dulu dikuasai oleh Pak Prabowo, mulai digerogoti oleh Anies, dan sebagian masih dikuasai Pak Prabowo,” ungkap Yunarto.

Dari survei ini, Yunarto mengatakan kondisi Pemilu 2024 tidak akan berdiri sendiri dan masih akan terpengaruh oleh kondisi yang pernah terjadi di pemilu sebelumnya.

“Ada kecenderungan memang pembelahan masih terjadi, kecenderungan orang yang menginginkan kelanjutan, melihat bahwa ini kemudian pantas diemban oleh Ganjar karena dianggap paling identik, sehingga itu yang menyebabkan Ganjar mendapatkan penguasan daerah di daerah-daerah yang dulu Jokowi juga kuat,” kata Yunarto.

 

Oleh : Herman / FFS
Foto : Antara
Sumber : Beritasatu.com

 

Status “Darah Biru” Dinilai Sulitkan Puan untuk Jadi Capres

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpandangan, Ketua DPR Puan Maharani menghadapi situasi tidak mudah bila ingin maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Yunarto, status sebagai anak Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu faktor yang membuat elektabilitas Puan stagnan karena publik tidak menyukai sosok “berdarah biru” seperti Puan.

“Ada kecenderungan ‘darah biru’ ini bukan lagi aset tapi liabilities, ada protes keras, ada kritik keras dari masyarakat, mereka inginnya yang bottom up, kira-kira seperti itu,” kata Yunarto, Kamis (21/12/2022).

Yunarto menilai, meski menjadi bagian dinasti politik, rekam jejak politik Puan memang sudah teruji karena pernah menjadi anggota DPR, ketua fraksi, menteri, hingga menjadi Ketua DPR.

Namun, Yunarto menilai, kini ada situasi di tengah masyarakat yang didominasi anak muda yang menolak calon-calon berstatus “darah biru”.

“Apakah itu harus disalahkan? Ya enggak bisa, malah harus ditunjukkan dengan cara yang lebih effort lebih ya buat para darah biru ini, saya tidak tahu tidak fair buat mereka,” ujar Yunarto.

Di samping itu, ia juga mengingatkan bahwa masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum bisa menerima pemimpin perempuan.

Menurut Yunarto, faktor itu pula yang menggagalkan Megawati terpilih pada Pilpres 2024.

Oleh karena itu, bila akhirnya PDI-P memberi tiket calon presiden kepada Puan, Puan memiliki peluang kecil untuk keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.

“Walaupun Ganjar tidak maju, dnegan adanya dua calon lain yang sangat kuat dengan elektabilitas juga bisa menyaingi Mas Ganjar, ada Pak Prabowo dan Mas Anies, kecenderungannya menurut saya Mbak Puan sulit untuk bersaing,” kata Yunarto.

Yunarto menuturkan, beragam hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Puan berada di angka maksimal 3 persen, jauh di bawah Ganjar, Anies, dan Prabowo yang elektabilitasnya telah melampaui 20 persen.

Dalam survei Charta Politika pada 8-16 Desember 2022, Puan hanya mengantongi elektabilitas 1,5 persen pada simulasi 10 nama.

Dalam simulasi tersebut, Ganjar menempati posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 31,7 persen, disusul Anies (23,9 persen), dan Prabowo (23 persen).

Survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang sampel pada 8-16 Desember. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.

Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Foto : Dokumen Humas DPR RI
Sumber : Nasional.kompas.com

Survei Charta Politika, Elektabilitas PDIP Kembali Melesat

Jakarta, Beritasatu.com – Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih teratas dalam survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia. Survei tersebut dilakukan pada 8-16 Desember 2022 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden dengan margin of error 2,82%.

Dalam survei tersebut, elektabilitas PDIP mencapai 23,5%, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%. Posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.

“Seandainya pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini, PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik. Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali,” ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual bertajuk “Catatan Akhir Tahun Tren Persepsi Publik dan Proyeksi Politik Menuju 2024”, Kamis (22/12/2022).

Dari hasil survei sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.

“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” terang Yunarto.

Untuk elektabilitas partai lainnya, Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%, sedangkan partai lainnya masih di bawah 1%.

“Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan,” sambung Yunarto.

 

Oleh : Herman / YUD
Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza
Sumber: Beritasatu.com