Charta Politika: Partisipasi Pemilih Pilkada Jakarta Turun Jadi 58%

Jakarta – Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Charta Politika menyebut partisipasi pemilih Pilkada 2024 hanya 58%, sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70%.

“Kalau dari kami mencatat, tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Di mana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72% orang memilih. Ada peningkatanlah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14%,” kata peneliti Charta Politika, Dadang Nurjaman, di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

Dadang menilai partisipasi warga menurun karena masyarakat jenuh. Dia juga menduga sosok calon berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk memilih.

“Atau mungkin bisa jadi karena isu-isu beberapa yang muncul seperti mencoblos, tidak mencoblos, atau kemudian mencoblos semua gitu kan, dan daripada datang kemudian mencoblos semua mungkin saja orang itu lebih pada tidak datang ke TPS,” tuturnya.

Dia juga menilai tidak adanya sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pemilih. Dia menduga banyak pendukung Anies atau ‘anak abah’ yang ogah ke TPS.

“Karena faktor mungkin saja di pengaruh oleh faktor dukungan partai yang tidak ke salah satu tokoh misalnya seperti itu, kayak Anies, misalnya karena faktor itu. Anak abah nih nggak ikut semua gitu kan. Kan bisa jadi seperti itu,” ujarnya.

Berikut hasil quick count Charta Politika di Pilkada Jakarta berdasarkan data masuk 99,25%:

1. Ridwan Kamil-Suswono 39,32%
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10,6%
3. Pramono Anung-Rano Karno 50,08%.

 

 

 

Adrial akbar – detikNews
Foto : Ilustrasi Pilkada (Foto: Freepik/freepik)
Sumber : News.detik.com/pilkada

Hasil Quick Count Charta Politika: Jakarta, Jateng, hingga Sultra

Jakarta, IDN Times – Lembaga survei Charta Politika Indonesia menggelar quick count alias hitung cepat pada gelaran Pilkada Serentak 2024 di sejumlah provinsi.

Hitung cepat tersebut dilaksanakan di delapan provinsi yang meliputi Banten, Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Proses sampling dilakukan secara acak menggunakan metode Stratified Random Sampling, dengan margin of error sebesar kurang lebih satu persen dengan tingkat kepercayaan 99 persen.

Berikut ini hasil lengkap quick count pilkada di delapan provinsi versi Charta Politika:

1. Banten, Jakarta, Jateng, dan Jatim

Banten
1. Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi 42,48%
2. Andra Soni – Dimyati Natakusumah 57,52%

Jakarta
1. Ridwan Kamil – Suswono 39,25%
2. Dharma Pongrekun – Kun Wardana 10,6%
3. Pramono Anung – Rano Karno 50,15%

Jateng
1. Andika Perkasa – Hendrar Prihadi 41,56%
2. Ahmad Luthfi – Taj Yasin 58,4%

Jatim
1. Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Hakim 8,16%
2. Khofifah Parawansa – Emil Dardak 57,23%
3. Tri Rismaharini – Zahrul A Asumta 34,61%

2. Sulut, Sulbar, dan Sultra

Sulut
1. Yulius Selvanus – Victor Mailangkay 36,51%
2. Elly Engelbert Lasut – Hanny Joost Pajouw 31,94%
3. Steven Kandouw – Alfred Denny Tuejeh 31,55%

Sulbar
1. Andi Ibrahim Masdar – Asnuddin Sokkong 19,71%
2. Ali Baal Masdar – Arwan Aras 18,56%
3. Suhardi Duka – Salim 46,11%
4. Husain Syam – Eny Anggraini Anwar 15,62%

Sultra

1. Ruksamin – Sjafei Kahar 10,79%
2. Andi Sumangeruka – Hugua 49,48%
3. Lukman Abunawas – La Ode Ida 17,78%
4. Tina Nur Alam – LM Ihsan Taufik 21,95%

3. Pilkada di NTT

1. Fransiskus Lema – Jena N.Suryanto 31,47%
2. E Melkiades Laka Lena – Johanis Asadoma 37,58%
3. Simon Petrus Kamlasi – Adrianus Garu 30,95%

 

Yosafat Diva Bayu Wisesa
Foto : IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa
Sumber : idntimes.com/news

Hasil Akhir Quick Count Charta Politika di Jakarta, Banten, Jateng, dan Jatim

Jakarta – Lembaga Charta Politika mengumumkan hasil final hitung cepat atau quick count 4 pilkada di Pulau Jawa. Keempat hasil hitung cepat itu di Pilkada Banten, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Hasil quick count Charta Politika diungkapkan oleh peneliti senior Charta Politika, Dadang Nurjaman, Rabu (27/11/2024). Dadang mengatakan hasil hitungan cepat ini merupakan keputusan akhir, sebab hasil akhirnya diputuskan oleh KPU.

“Ini perlu menunggu, kemenangan mutlaknya itu adalah hasil dari penghitungan KPU,” ujar Dadang.

Hasil hitungan cepat Charta ini juga belum mengumpulkan data masuk secara keseluruhan lengkap. KPU paling lambat akan mengumumkan hasil putusan akhir pilkada pada 16 Desember 2024.

Pilkada Banten, suara masuk 93,67%:
Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi 41,61%
Andra Soni-Dimyati Natakusumah 58,39%

Pilkada Jakarta, suara masuk 99,25%:
Ridwan Kamil-Suswono 39,32%
Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10,6%
Pramono Anung-Rano Karno 50,08%

Pilkada Jateng, suara masuk 97,33%:
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 42,05%
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen 57,95%

Pilkada Jatim, suara masuk 93,33%:
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 8,24%
Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak 57,15%
Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 34,6%

 

(rfs/imk)
Foto : Pradita Utama/detikcom
Sumber : News.detik.com/pilkada

Quick Count Pilgub Jakarta Charta Politika 97.50%: RIDO 39.35%, Dharma-Kun 10.60%, Pramono-Rano 50.05%

Liputan6.com, Jakarta – Proses hitung cepat atau quick count Pilkada Jakarta 2024 tengah berlangsung. Berdasarkan aturan, hasil quick count bisa diumumkan ke publik mulai pukul 15.00 WIB usai pencoblosan Pilkada.

Hasil sementara quick count Charta Politika Indonesia pada Rabu (27/11/2024) pukul 17.20 WIB, total suara masuk mencapai 97.50 persen. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Pasangan nomor 01 Ridwan Kamil-Suswono 39.35 persen.

Pasangan nomor 02 Dharmakun Pongrekun-Kun Wardana: 10.60 persen.

Pasangan nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno: 50.05 persen.

Quick count Jakarta Charta Politika Indonesia menggunakan sampel sebanyak 400 TPS. Metodologi yang digunakan adalah stratified random sampling. Margin of error +/- 1%, dengan tingkat kepercayaan 99%.

Pantau hasil Quick Count Pilkada 2024 selengkapnya di Liputan6.com dalam tautan ini https://www.liputan6.com/quickcount

Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta Wahyu Winata mengatakan, tidak ada hitung cepat atau quick count usai waktu pencoblosan Pilkada 2024 hari ini, Rabu (27/11/2024). Menurut dia, penghitungan suara nantinya akan dilakukan secara berjenjang.

“Kami tidak melakukan hitung cepat. Jadi, kami berjenjang,” kata Wahyu saat ditemui awak media di Kantor KPU Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Wahyu menjelaskan, hitung berjenjang akan dilakukan mulai besok, Kamis 28 November 2024. Prosesnya, kata dia, akan diawali dari tingkat kecamatan, kemudian naik ke tingkat kelurahan hingga di provinsi.

“Tanggal 28 November kita mengadakan rekap tingkat kecamatan proses selama 6 hari. Mudah-mudahan selesai dalam 6 hari tersebut,” jelas Wahyu.

Sementara itu, untuk melakukan penghitungan KPU Jakarta juga dibantu dengan Sirekap atau sistem rekapitulasi elektronik.

Menurut Kepala Divisi Data dan Informasi KPU Jakarta Fahmi Zikrillah, Sirekap kali ini sudah mengalami banyak evaluasi dari sebelumnya yang digunakan saat Pilpres dan Pileg 2024.

“Alhamdulillah kami sudah banyak melakukan uji coba terkait dengan penggunaan aplikasi Sirekap pada Pemilihan Gubernur Jakarta dan hasilnya cukup memuaskan,” kata Fahmi kepada awak media Kamis 14 November 2024.

Dia mencatat, dari 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Jakarta semua kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) sudah dilatih dan diberikan bimbingan teknis (bimtek). Dia optimistis, pengetahuan sudah disampaikan dengan baik dan mereka siap menggunakan Sirekap.

“Kami yakin dan percaya Insya Allah Jakarta siap menggunakan aplikasi Sirekap ini dan kami targetkan 100% foto C hasil terunggah ke Sirekap di 1×24 jam setiap penghitungan suara selesai,” dia menandasi.

 

Tim News
Foto : Liputan6.com/Herman Zakharia
Sumber : Liputan6

 

Suara Masuk 100 Persen, Ini Hasil Quick Count Pilkada Jakarta Versi Charta Politika dan Indikator

JAKARTA, KOMPAS.TV – Lembaga survei Charta Politika dan Indikator Politik Indonesia selesai melakukan hitung cepat atau quick count untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub-Cawagub) di Pilkada Jakarta 2024, Rabu (27/11/2024).

Hasil quick count dengan presentase suara yang masuk 100 persen pada kedua lembaga tersebut tidak jauh berbeda.

Berdasarkan hasil akhir hitung cepat Charta Politika pada pukul 19.52 WIB, pasangan Cagub-Cawagub nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono meraih suara mencapai 39,25 persen.

Kemudian untuk pasangan Cagub-Cawagub nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,60 persen. Dan pasangan Cagub-Cawagub nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno memperoleh 50,15 persen.

Sementara dari hasil akhir quick count Indikator pada pukul 19.12 WIB, pasangan RK-Suswono memperoleh 39,53 persen suara. Sedangkan pasangan Dharma-Kun meraih 10,61 persen.

Lalu untuk pasangan Pramono-Rano, mendapatkan suara 49,87 persen.

Perlu dicatat, perolehan suara dari dua lembaga survei tersebut bukan merupakan hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umujm (KPU), melainkan hasil dari hitung cepat.

Hasil resmi Pilkada Jakarta 2024, nantinya akan menunggu penghitungan suara secara manual oleh KPU.

Tim Litbang Kompas menerjunkan personel di 1.600 lokasi TPS yang tersebar di empat provinsi. Keempat wilayah itu, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Hitung cepat merupakan bagian dari metode survei untuk memprediksi hasil dari sebuah pemilihan umum.

Prosesnya dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang dipilih secara acak dengan metode statistik.

Setelah data dihimpun dan diolah, informasi hasil pemilu secara keseluruhan dapat diketahui beberapa jam setelah waktu pemilihan ditutup.

Quick count Pilkada 2024 Litbang Kompas menerapkan metodologi sampling yang ketat agar dapat merepresentasikan karakteristik pemilih di setiap provinsi.

Di setiap provinsi akan dipilih 400 sampel TPS menggunakan metode acak sistematik berdasarkan data daftar pemilih tetap yang dikeluarkan KPU daerah setiap provinsi.

Pada hari pemungutan suara, para pewawancara yang bertugas di TPS-TPS terpilih akan mencatat hasil penghitungan suara di TPS tersebut dan segera melaporkannya ke pusat data melalui aplikasi.

Data yang masuk akan langsung diproses di pusat data yang berada di Jakarta dan disampaikan kepada publik dengan cepat dan akurat.

 

RK Disalip Pramono, Yunarto Wijaya: Kok Malah Bertemu Jokowi dan Prabowo? Harusnya Ketemu Warga

Ntvnews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mempertanyakan langkah yang ditempuh calon gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil di saat tren elektabilitasnya menurun.

Diketahui, dari hasil survei Litbang Kompas yang digelar pada 20-25 Oktober 2024 elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil menyalip Ridwan Kamil Suswono.

Pram-Rano memiliki elektabilitas 38,3% sementara RK Suswono yang didukung koalisi besar hanya mendapat 34,6%.

Yunarto agak heran dengan langkah Ridwan Kamil yang justru menemui Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) di Solo dan Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau berbicara level provinsi, Jakarta ini daerah yang jumlah pemilihnya lumayan banyak tapi dapat dengan mudah digapai,” kata Yunarto Wijaya dalam Dialog NTV Prime di Nusantara, Rabu (6/11/2024).

Menurut Yunarto tingkat elektabilitas paslon di Jakarta tergantung seberapa rajin turun blusukan bertemu warga.

“Sayang kepada Kang Emil. Ketika elektabilitasnya trennya cenderung turun kok malah gelendotan ke atas,” ujarnya.

“Yang didatangi malah orang di Solo. Yang didatangi malah Presiden. Yang harusnya didatangi adalah warga,” imbuhnya.

Yunarto tak menampik kemungkinan adanya pengaruh dari pertemuan RK dengan Jokowi dan Prabowo. Tapi berdasarkan cross tabulasi data Pilpres itu tidak menjadi faktor yang dominan.

“Bahkan ada potensi menjadi blunder buat pemilih pemilih rasional yang cenderung ingin melihat sebesar sih anda independen dalam menjasi seorang sosok yang memiliki kekuatan personal branding,” bebernya.

Soal perilaku pemilih di Jakarta, menurut Yunarto, sebenarnya simpel.

“Masyarakat Jakarta itu sangat rasional karena berada di pusat informasi. Tapi di sisi lain juga sangat mudah didekati secara emosional karena sangat mudah dijangkau,” tandasnya.

Mendekati waktu pencoblosan, sambung Yunarto, bukan waktunya lagi deklarasi dan seremonial bagi para paslon. Sekarang fokusnya memperkuat basis pengawalan sampai ke TPS. Termasuk memantau kemungkinan adanya bagi-bagi sembako dan uang.

Berkaca dari hasil survei terbaru, Yunarto memprediksi Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Akan tetapi faktor Anies bisa mengubah keadaan menjadi satu putaran. Pasalnya, sejauh ini Anies Baswedan yang memiliki basis pendukung yang besar di Jakarta belum secara terbuka dan gamblang menyatakan dukungannya kepada salah satu paslon.

 

Ramses Manurung
Penulis & Editor
Sumber: ntnnews.id
Foto: NusantaraTV

Survei Charta Politika: Elektabilitas Robinsar-Fajar Paling Tinggi di Cilegon

Liputan6.com, Jakarta – Hasil survei yang dirilis oleh Charta Politika Indonesia mencatat tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Cilegon nomor urut satu Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo unggul dari dua pasangan calon lainnya di Pilkada Cilegon.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya merinci pasangan Robinsar-Fajar memperoleh 38,7 persen. Disusul oleh paslon nomor dua Helldy Agustian-Allawi Mahmud 33,6 persen.

Kemudian, paslon nomor tiga Isro Miraj-Nurrotul Uyun 13,6 persen; sementara sisanya sebanyak 14,2 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

“Fenomena menarik, angka dari Robinsar-Fajar itu cenderung melebar dibandingkan pesaingnya Helldy-Alawi, kemudian disusul Isro-Uyun,” tutur Yunarto Wijaya.

Dia menyebut, Fajar yang dipasangkan dengan Robinsar memiliki efek elektoral yang tinggi dan bukan hanya menjadi pelengkap saja.

“Kita dapat membuat hipotesa, wakil dari Robinsar dalam hal ini Fajar sepertinya memberikan insentif elektoral bukan sebatas pelengkap saja. Bahkan, tingkat pengenalan Fajar dibanding wakil lainnya jauh lebih tinggi, begitu juga dengan tingkat kesukaannya lebih tinggi,” ungkapnya.

Yunarto menambahkan, kemantapan pemilih Robinsar-Fajar juga jauh lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Sehingga, pasangan Helldy-Alawi dan Isro-Uyun dianggap harus berhati-hati atas perubahan yang masih bisa terjadi.

“Fenomena yang makin menguatkan bukan hanya elektabilitas tapi kemantapan pemilihan juga jauh. Pasangan Robinsar-Fajar ini kemantapannya sudah 74 persen, terus terang dalam kejenuhan Pilkada seperti sekarang rata-rata jarang menemukan angka di atas 70 persen. Sementara pasangan Helldy-Alawi 54 persen, Isro-Uyun 55 persen, yang membuat kedua pasangan ini harus berhati-hati,” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon, diambil pada 03-09 Oktober 2024.

Kemudian menggunakan metode sampling multistage random sampling dan metode wawancara tatap muka. Sedangkan margin of errornya sebesar 2,83 persen.

Tim News
Foto Istimewa
Sumber: liputan6.com

Survei Charta Politika Pilkada Cilegon: Robinsar-Fajar 38,7%, Helldy-Alawi 33,6%

Cilegon – Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait elektablitas pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Cilegon di Pilkada 2024. Hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut satu Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo unggul dari dua pesaingnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya merinci pasangan Robinsar-Fajar memperoleh 38,7 persen. Disusul oleh paslon nomor dua Helldy Agustian-Allawi Mahmud 33,6 persen.

Kemudian, paslon nomor tiga Isro Miraj-Nurrotul Uyun 13,6 persen. Sementara sisanya sebanyak 14,2 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

“Fenomena menarik, angka dari Robinsar-Fajar itu cenderung melebar dibandingkan pesaingnya Helldy-Alawi, kemudian disusul Isro-Uyun,” kata Yunarto Wijaya dikutip melalui kanal YouTube Charta Politica, Jumat (8/11/2024).

Dia menyebut Fajar yang dipasangkan dengan calon walkot Robinsar memiliki efek elektoral yang tinggi dan bukan hanya menjadi pelengkap saja. Tingkat keterkenalan putra Mardiono itu disebut tinggi dibanding dua rivalnya.

“Kita dapat membuat hipotesa, wakil dari Robinsar dalam hal ini Fajar sepertinya memberikan insentif elektoral bukan sebatas pelengkap saja. Bahkan, tingkat pengenalan Fajar dibanding wakil lainnya jauh lebih tinggi, begitu juga dengan tingkat kesukaannya lebih tinggi,” ungkapnya.

Yunarto menambahkan kemantapan pemilih Robinsar-Fajar juga jauh lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Sehingga, pasangan Helldy-Alawi dan Isro-Uyun dianggap harus berhati-hati atas perubahan yang masih bisa terjadi.

“Fenomena yang makin menguatkan bukan hanya elektabilitas tapi kemantapan pemilihan juga jauh. Pasangan Robinsar-Fajar ini kemantapannya sudah 74 persen, terus terang dalam kejenuhan Pilkada seperti sekarang rata-rata jarang menemukan angka di atas 70 persen. Sementara pasangan Helldy-Alawi 54 persen, Isro-Uyun 55 persen, yang membuat kedua pasangan ini harus berhati-hati,” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon. Suvei dilakukan pada pada 3 sampai 9 Oktober 2024. Kemudian menggunakan metode sampling multistage random sampling dan metode wawancara tatap muka. Sedangkan margin of error +- 2,83 persen.

(bal/lir)
Foto: M Iqbal/detikcom)
Sumber:news.detik.com

Charta Politika: RK-Suswono 48,3%, Pramono-Rano 36,5%, Dharma-Kun 5,6%

Jakarta – Lembaga Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada Jakarta. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan elektabilitas 48,3 persen.
Survei dilakukan 19 hingga 24 September 2024. Populasi survei merupakan seluruh warga Jakarta dengan jumlah responden 1.200.

Metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,83%. Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya awalnya menampilkan survei elektabilitas cagub Jakarta. RK unggul dengan angka 47,9%.

– Ridwan Kamil 47,9%
– Pramono Anung 35,8%
– Dharma Pongrekun 5,3%
– Tidak Tahu 11,1%

Yunarto juga menyampaikan survei untuk cawagub Jakarta. Rano Karno unggul dengan angka 44,5%.

– Suswono 22,8,6%
– Rano Karno 44,5%
– Kun Wardana 4,9%
– Tidak Tahu 21.8%

Responden lalu ditanya jika Pilgub Jakarta dilaksanakan hari ini, manakah pasangan yang dipilih. Berikut hasilnya:

– Ridwan Kamil-Suswono 48,3%
– Pramono Anung-Rano Karno 36,5%
– Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,6%
– Tidak Tahu persen 9,7%

Yunarto mengatakan dari hasil survei dua lembaga sebelumnya, elektabilitas Ridwan Kamil mengalami penurunan. Dia mengatakan justru dalam pekan belakangan mengalami kenaikan yang signifikan.

“2017 siapa yang menyangka Ahok di atas 80 persen bisa kalah oleh Anies. Dan kalau baca trennya, RK agak menjauh dari angka amannya dari 50 persen, timses harus lebih semangat lagi. Sementara Pramono Anung dengan Rano Karno mengalami kenaikan linier selisih waktu 2 minggu,” jelas Yunarto, dalam pemaparannya, Kamis (3/10/2024).

(idn/gbr)
Indra Komara – detikNews
Foto: 3 Paslon Cagub Jakarta (ilustrator: Fuad Hasim/detikcom)
Sumber: news.detik.com/pilkada

 

Adu Kuat Slogan Paslon Pilkada Jakarta, Charta Politika: ‘Jakarta Menyala’ Lebih Melekat ke Warga

LEMBAGA survei Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta. Charta memotret terkait slogan yang dibawa oleh masing-masing paslon.

Dalam temuan di survei terbarunya, slogan ‘Jakarta Menyala’ milik paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno lebih melekat di telinga masyarakat dibandingkan slogan ‘Jakarta Baru’ milik Ridwan Kamil-Suswono

“Walaupun secara elektabilitas Pram-Doel masih kalah dibandingkan dengan Kang Emil dan Siswono, tapi secara pesan slogan yang ditampilkan, Jakarta Menyala lebih dikenal oleh masyarakat dengan 51.5% berbanding 43% Jakarta Baru,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika dalam rilis survei yang diunggah melalui kanal YouTube Charta Politika, Kamis (3/10).

Dalam analisanya juga, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa bisa jadi slogan RK-Suswono belum digaungkan secara besar, karena bisa jadi diasosiasikan sebagai antitesa Anies Baswedan

“Ini analisa saya ya, mungkin saja ini pesan yang memang sengaja tidak diperbesar oleh tim paslon 01 (RK-Suswono) karena ada analisa bahwa slogan Jakarta Baru ini seperti antitesa dari apa yang sudah dibuat oleh Anies Baswedan” kata dia. (P-5)

 

Akmal Fauzi
Foto: 23/9/2024(MI/Usman Iskandar
Sumber: mediaindonesia.com/pilkada