Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar ”Rebound”, Anies Meningkat, Prabowo Stagnan

Berdasarkan hasil survei terbaru Charta Politika, masih ada 20,9 persen pemilih yang masih bisa berubah pilihannya.

 

JAKARTA, KOMPAS — Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mulai naik kembali dan hampir bersinggungan dengan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebaliknya, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menurun. Dengan perolehan elektabilitas para kandidat yang ada saat ini, kemungkinan besar Pemilihan Presiden 2024 bakal berlangsung dua putaran.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia periode survei 4-11 Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai 28 persen. Ini artinya, elektabilitas pasangan calon (paslon) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mulai rebound dibandingkan dengan survei sebelumnya, periode 20-27 Desember 2023, yang sebesar 26,5 persen.

Dalam survei kali ini, Charta Politika menggunakan metode wawancara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden. Adapun tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,82 persen.

Capres Ganjar Pranowo (tengah) beserta istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

Capres Ganjar Pranowo (tengah) beserta istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: DOKUMENTASI TPN GANJAR-MAHFUD

Analis politik dari Charta Politika, Nachrudin, dalam jumpa pers daring, Minggu (21/1/2024), mengatakan, jika melihat tren elektabilitas Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya sempat turun pada periode November hingga Desember 2023. Padahal, pada Oktober 2023, elektabilitas mereka sempat menyentuh 36,8 persen.

”Tetapi, di survei Januari 2024 ini, (elektabilitas) Ganjar-Mahfud sedikit rebound. Mungkin ini akibat debat capres yang kemarin terlaksana. Juga ada kenaikan (elektabilitas) di pasangan Anies-Muhaimin,” ujar Nachrudin.

Kenaikan elektabilitas Anies-Muhaimin terlihat dari hasil survei periode Januari ini. Dari hasil survei periode Desember, elektabilitas pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebesar 26,3 persen dan kini menjadi 26,7 persen.

”Jadi, ada persaingan ketat antara paslon nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud) dan 1 (Anies-Muhaimin) karena keunggulan Ganjar masih di angka 1,3 persen. Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat,” ucap Nachrudin.

Warga berfoto di depan baliho calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Lapangan Jatipamor, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Gibran, jika dibandingkan dengan hasil survei periode Desember, turun sebanyak 1,6 persen, dari 43,8 persen menjadi 42,2 persen.

”Elektabilitas Prabowo-Gibran malah belum ada kenaikan signifikan. Kalau dilihat penurunan di 43,8 persen ke 42,2 persen masih di rentang kesalahan. Jadi, ada stagnasi di Prabowo dan Gibran,” ucap Nachrudin.

Bisa berubah

Charta Politika kemudian juga mengecek kemantapan pilihan pemilih. Hasilnya, sebesar 75,7 persen pemilih sudah merasa yakin dengan pilihan pasangan capres-cawapresnya. Namun, masih ada 20,9 persen yang kemungkinan bisa berubah pilihannya.

Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat.

Charta Politika juga tidak menemukan adanya gejala yang signifikan terkait pemilih yang tidak sejalan dengan pilihan bakal capres yang diusung partai politiknya. Sebab, dari hasil survei yang ada, pemilih partai sudah cenderung solid mendukung paslon yang diusung oleh partainya tersebut.

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat hadir memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi Capres dan Cawapres di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir dalam acara tersebut. Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan mereka akan penegakkan antikorupsi. Selain itu, penyampaian paslon yang diwakilkan oleh capres masing-masing juga mengutarakan langakah-langkah yang akan ditempuh beserta alasannya dalam penegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024

Misal, Anies-Muhaimin unggul di pemilih PKB, Nasdem, dan PKS. Begitu pula, pemilih Gerindra juga memilih Prabowo-Gibran, bahkan kesolidannya hampir 94 persen. Lalu, lebih dari 82 persen pemilih PDI-P juga telah memilih Ganjar-Mahfud. ”Artinya, memang pergeseran antara pilihan masyarakat ke partai dan paslon tidak akan berubah signifikan. Konstelasi sudah terpusat pada dukungan paslon masing-masing,” ucap Nachrudin.

Jika melihat tren elektabilitas paslon sekarang, hampir bisa dipastikan Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Kemudian, pasangan Prabowo-Gibran juga kemungkinan besar akan lolos di putaran pertama meskipun elektabilitasnya cenderung stagnan di kisaran 40 persen.

Lalu, terkait paslon yang bakal melawan Prabowo-Gibran di putaran kedua, Nachrudin belum dapat memastikannya. Sebab, hingga saat ini elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin juga dalam rentang margin of error.

”Memang ada keunggulan di Ganjar-Mahfud, tetapi keunggulannya itu hanya 1,3 persen. Bahwa memang ada kemungkinan Ganjar-Mahfud masuk putaran kedua, tetapi karena dalam rentang margin of error, ada kemungkinan Anies-Muhaimin yang masuk di putaran kedua,” kata Nachrudin.

Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, saat berfoto bersama dengan jaket komitmen antikorupsi dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan serta langakah-langkah menegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024

Karena itu, perlu dilihat kembali pergerakan suara atau peta dukungan hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Menurut dia, menarik dilihat, sejauh mana sisa dua debat nanti, yakni debat cawapres yang akan berlangsung malam ini dan debat capres pada 4 Februari mendatang, mampu memengaruhi pilihan pemilih terutama bagi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin karena selisih di antara keduanya sangat ketat.

Terkait dimulainya kampanye rapat umum hari ini hingga 10 Februari mendatang, Nachrudin tak yakin kampanye yang ciri khasnya memobilisasi massa pendukung itu bakal mengubah pilihan pemilih. Menurut dia, pengaruh dua kampanye itu sangat kecil terhadap pilihan pemilih. Sebab, biasanya mereka yang hadir atau menyaksikan di kampanye rapat umum dan kampanye akbar merupakan pemilih yang sudah loyal atau mantap memilih.

”Memang pergeseran atau perpindahannya hanya sedikit saja. Karena, kalau kita lihat dari pertanyaan, kemantapan rata-rata yang memilih paslon nomor urut 1, 2, dan 3 sudah di angka 70 persen,” tuturnya.

Dalam jumpa pers, peneliti dari Charta Politika, Shinta Shelvyra, juga mengingatkan bahwa ada 25 persen responden yang mengetahui isu dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat kepada salah satu paslon. Kemudian, jika didalami, dari 25 persen responden tersebut, sebesar 76 persen menyatakan percaya ada dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat terhadap paslon tertentu.

Lalu, sebesar 17,2 persen responden mengaku pernah melihat arahan atau keterlibatan perangkat desa dalam kampanye. Kemudian, ada 15,7 persen responden pernah melihat dan menemukan adanya politisasi bansos. Bansos dari pemerintah pusat digunakan sebagai alat kampanye bagi salah satu paslon.

”Memang, kalau dilihat, angka responden yang tidak pernah melihat politisasi bansos cukup tinggi, yakni 80,8 persen. Namun, ini menjadi pekerjaan rumah khusus buat Badan Pengawas Pemilu bahwa memang masih ada orang yang merasa bahwa bansos dari pemerintah pusat itu kecenderungannya digunakan untuk kampanye salah satu paslon,” tutur Shinta.

 

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO

Foto:
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

 

https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/01/21/elektabilitas-ganjar-rebound-anies-terus-meningkat-prabowo-susut

Survei Charta Politika: Prabowo-Gibran 42,2%, Ganjar-Mahfud 28%, AMIN 26,7%

Jakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis survei terbaru, salah satunya elektabilitas 3 pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bertarung di Pemilu 2024. Survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dibanding pasangan lainnya.

Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka.

Populasi survei adalah warga negara yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun atau sudah menikah. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei ±2,82%. Quality control 20% dari total sampel.

Berdasarkan keterangan resmi Charta Politika, elektabilitas Prabowo-Subianto unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Elektabilitas Prabowo 42,2%, disusul Ganjar-Mahfud 28% dan AMIN 26,7%.

“Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming (42.2%) menjadi pilihan tertinggi responden pada pertanyaan tertutup, di atas Ganjar Pranowo-Mahfud Md (28.0%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (26.7%),” tulis keterangan Charta Politika, Minggu (21/1/2024).

Berikut hasilnya:

Pertanyaan: Seandainya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan hari ini, pasangan manakah yang akan B/I/S pilih?

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 42,2%

Ganjar Pranowo-Mahfud Md 28%

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,7%

Tidak jawab/tidak tahu 3,1%

 

Wilda Hayatun Nufus – detikNews
Foto : Ilustrator: Zaki Alfarabi/detikcom

 

https://news.detik.com/pemilu/d-7152896/survei-charta-politika-prabowo-gibran-42-2-ganjar-mahfud-28-amin-26-7

Charta Politika: Survei Ganjar-Mahfud Rebound, Berpotensi Besar ke Putaran Kedua

Liputan6.com, Jakarta – Lembaga Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (21/1/2024).

Hasilnya, Prabowo-Gibran ada di urutan pertama dengan mendulang suara responden sebesar 42,2 persen, dibuntuti Ganjar-Mahfud sebesar 28,0 persen dan di urutan terakhir Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar 26,7 persen.

Nachrudin selaku Peneliti Charta Politika Indonesia mengatakan, situasi tersebut membuat potensi besar untuk paslon capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud lolos ke putaran kedua.

“Kita masih bisa lihat memang saat ini di survei Charta Politika, ada keunggulan di Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” kata Nachrudin dalam pemaparan hasil surveinya melalui kanal YouTube Charta Politika seperti dikutip Minggu (21/1/2024).

Nachrudin menilai, naiknya elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa disebabkan dari efek debat capres yang diselenggarakan sebelumnya.

“Karena di periode survei ini, ada kenaikan di pasangan Ganjar-Mahfud ada rebound bisa jadi hal itu berkat debat capres sebelumnya,” tutur Nachrudin.

Nachrudin menjelaskan, rebound dimaksud adalah pernandingan suara responden saat dibandingkan dengan hasil survei pada 20-27 Desember 2023. Ketika itu Ganjar-Mahfud memperoleh elektabilitas sebesar 26,5 persen. Artinya ada kenaikan sebesar 1,5 persen.

“Masih ada kemungkinan Pak Ganjar masuk ke putaran kedua,” Nachrudin menandasi.

Sebagai informasi, pada temuan survei kali ini sebanyak 75,7 persen responden yang mengaku mantap dan tidak mungkin merunah pilihan kandidatnya di Pilpres 2024. Sementara 20,9 persen masih mungkin berubah dan 3,4 persen lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Metode Survei

Diketahui, survei Charta Politika ini dilakukan dilakukan pada 4-11 Januari 2024 dengan margin of error 2,82 persen. Sementara quality control sebesar 20 persen dari total sampel.

Survei menggunakan melalui metode multistage random sampling dan melibatkan 1220 responden dengan kriteria minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih di seluruh Indonesia.

Campur Tangan Jokowi di Putusan MK

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei tentang persepsi masyarakat terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam hasil survei, sebanyak 39,7 persen responden percaya bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut campur dalam keputusan MK tersebut.

“Sebanyak 39,7 persen responden menyatakan percaya bahwa Presiden Joko Widodo turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Survei Charta Politika juga menenujukkan ada 23,3 persen responden tidak percaya apabila Jokowi ikut mempengaruhi putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres.

Kemudian, sebanyak 37,0 persen responden bahwa Jokowi ikut terlibat dalam keputusan MK.

Yunarto menyampaikan Charta Politika juga membedah jumlah masyarakat yang mengetahui putusan MK. Hasilnya, sebanyak 62,3 persen mengetahui putusan MK terkait usia capres-cawapres, kemudian 37,7 persen responden tidak mengetahui.

Dari 62,3 persen yang mengetahui putusan MK tersebut, ada 49,9 persen menyetujui jika putusan MK ini merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden.

“Dari jumlah tersebut, 49,9 persen responden setuju bahwa hal tersebut merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden,” jelas Yunarto.

Sementara itu, ada 33,2 persen responden yang tidak menyetujui jika putusan MK ini adalah penyalahgunaan wewenang Jokowi.

“17,0 persen responden menjawab tidak mengetahui apakah ada penyalahgunaan wewenang,” ucap dia.

Sebagai informasi, survei yang diselenggarakan oleh Charta Politika dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 terhadap 2.400 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap responden yang minimal usianya 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Survei yang dilakukan menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2 sampel dan quality control 20 persen dari total sampel.

 

Muhammad Radityo Priyasmoro
Liputan6.com
Foto : Ist

 

https://www.liputan6.com/news/read/5510257/charta-politika-survei-ganjar-mahfud-rebound-berpotensi-besar-ke-putaran-kedua?page=2

Survei Charta Politika, Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies

TEMPO.CO, Jakarta – Elektabilitas calon presiden Ganjar Pranowo menduduki posisi teratas dalam survei terbaru yang digelar lembaga Charta Politika. Adapun posisi kedua diduduki oleh Prabowo dan terakhir Anies Baswedan.

“Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo 36,9 persen menjadi pilihan tertinggi. Diikuti Prabowo Subianto 35,3 persen, dan Anies Baswedan 24,3 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin, 6 November 2023.

Dalam simulasi keterpilihan dua figur antara Ganjar dan Anies, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), itu tetap berada di posisi teratas.

“Dalam simulasi dua nama pertama, Ganjar Pranowo 45,6 persen, unggul atas Anies Baswedan 34,8,” kata Yunarto. Namun, jika pertarungan Prabowo versus Ganjar, elektabilitas Menteri Pertahanan itu melambung. Keunggulan Prabowo 44,4 persen dan Ganjar 40,8 persen.

Namun jika dibandingkan dengan Anies, Charta Politika mencatat, suara Prabowo melejit. Dia berada pada posisi 50,1 persen, yang unggul jauh dari Anies dengan elektabilitas hanya 29,5 persen.

Survei Charta Politika ini menggunakan sampel 2.400 responden yang tersebar di 38 provinsi. Survei tersebut berlangsung sejak 26-31 Oktober 2023 secara tatap muka. Margin of error dari survei ini mencapai 2,0 persen.

Sebelumnya, lembaga Politika Research & Consulting (PRC) mengeluarkan hasil survei teranyarnya yang menunjukkan elektabilitas Ganjar unggul dari Prabowo dan Anies.

Hasil survei menunjukkan bahwa Ganjar meraih elektabilitas 40,4 persen, disusul urutan kedua Prabowo 32,3 persen. Sementara Anies berada di angka 18,3 persen di Pemilihan Umum 2024.

PRC mencatat tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu mengalami penurunan sebesar 8,2 persen, dari yang sebelumnya 40,5 persen pada April menjadi 32,3 persen pada September 2023.

Survei PRC dilakukan pada 7 – 12 September 2023. Sigi itu dilakukan dengan populasi survei terdiri atas warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,7 persen. Tingkat kepercayaan sigi ini 95 persen.

Keterpilihan Ganjar pun mengungguli capres Prabowo dan Anies dalam sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dalam simulasi 3 nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 37 persen menyalip Prabowo di 35,3 persen, dan melejit jauh meninggalkan Anies di angka 22,2 persen.

 

Reporter: Ihsan Reliubun
Editor: Juli Hantoro
Sumber: Nasional.Tempo.Co
Foto: TEMPO/Subekti.

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Bersaing, Ungguli Anies-Muhaimin

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan, elektabilitas pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“(Elektabilitas) tidak terlalu jauh berbeda, Ganjar-Mahfud ada di angka 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran di angka 34,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Selisih 2,1 persen antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran itu berada sedikit di atas margin of error 2 persen pada survei ini.

Sementara itu, hasil survei menunjukkan elektabiltias pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di angka 24,3 persen.

Sisanya, sebanyak 4,3 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Adapun pasangan Prabowo-Gibran tercatat unggul dibandingkan dua pasangan lainnya dalam skema head to head.

Apabila dihadapkan, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dibandingkan Anies-Cak Imin dengan angka 50,3 persen melawan 29 persen. Lalu, Prabowo-Gibran juga mengungguli Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 43,5 persen berbanding 40,6 persen.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud tercatat unggul ketimbang Anies-Muhaimin jika keduanya berhadapan, dengan elektabilitas 45,5 persen dan 34,4 persen.

Adapun survei ini dilaksanakan pada 26-31 Oktober dengan melakukan wawancara kepada 2.400 orang responden dari 38 provinsi se-Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error +/- 2,0 persen.

 

Tim Redaksi: Ardito Ramadhan,Ihsanuddin

PSI 0,9%, Yunarto: Kaesang Harus Semangat, Pasang Baliho dengan Ayah

Jakarta – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengomentari secara khusus elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang hanya menyentuh angka 0,9 persen. Dia menilai Ketum PSI Kaesang Pangarep harus berusaha lebih keras lagi menaikkan elektabilitas partainya.

Yunarto awalnya menyoroti 3 partai yang saat ini di parlemen, berpotensi tidak akan lolos parlemen di 2024. Ketiga partai itu yakni Demokrat, PPP, dan PAN.

“Demokrat, dan saya pikir beberapa partai yang masih harus bertarung untuk mengejar parliamentary threshold. Ada Demokrat, PAN, PPP, Perindo,” kata Yunarto saat memaparkan survei, Senin (6/11/2023).

Yunarto juga mengomentari elektabilitas PSI yang hanya mencapai 0,9 persen. Dia menyinggung elektabilitas PSI tetap rendah meski sudah marak memasang baliho dan dipimpin oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ada PSI yang walaupun balihonya banyak mengalahkan partai-partai besar lain, dan sudah punya ketum seorang anak presiden, angkanya masih di 0,9 persen,” ujar dia.

Lebih lanjut, Yunarto menilai Kaesang harus lebih rajin lagi berkeliling ke wilayah-wilayah di Indonesia. Selain itu, dia juga berpesan agar Kaesang lebih rajin lagi memasang baliho bergambar dirinya dan Jokowi.

“Jadi harus lebih semangat lagi Kaesang lagi nih keliling-keliling, termasuk memasang baliho dirinya dan ayahnya. Karena kalau kita baca di sini masih jauh sekali dari target angka untuk lolos parliamentary threshold,” tutur dia.

Elektabilitas Parpol

Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas partai politik di Pemilu 2024. Hasilnya, PDIP berada di posisi teratas, dibuntuti Gerindra, Golkar, PKB, dan NasDem.

Survei ini digelar pada 26 hingga 31 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.400 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling di 38 provinsi.

Metode survei dilakukan wawancara secara tatap muka. Adapun margin of error survei +/- 2% dengan tingkat kepercayaan survei 95%.

Berikut ini hasilnya:

PDIP 26,3%
Gerindra 17,8%
Golkar 8,1%
PKB 7,9%
NasDem 7,6%
PKS 6,9%
Demokrat 3,8%
PPP 3,4%
PAN 3,1%
Perindo 2,8%
PSI 0,9%
Hanura 0,7%
PBB 0,4%
Gelora 0,3%
Buruh 0,2%
Garuda 0,1%
Ummat 0%
TT/TJ 9,8%

 

(maa/gbr)
Matius Hutajulu – detikNews
Foto: Ari Saputra/detikcom

Survei Charta Politika: Gibran Tak Pantas Jadi Cawapres

Charta Politika merilis hasil survei dengan tajuk ‘peta elektoral pasca putusan MK dan pendaftaran capres dan cawapres’ pada Senin (6/11).

Survei ini turut menyinggung elektabilitas tiga bacawapres yang bakal bertarung di Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menuturkan berdasarkan elektabilitas, Mahfud unggul dari Cak Imin dan Gibran.

“Pada kategori Wakil Presiden, Mahfud MD (34,8%) menjadi pilihan tertinggi responden, diikuti Gibran Rakabuming Raka (32,0%) dan Muhaimin Iskandar (20,9%),” kata Yunarto dalam paparannya.

Majunya Gibran menjadi bacawapres Prabowo Subianto tak lepas dari putusan kontroversial MK. MK melalui ‘perkara 90’ memutus mengubah syarat pendaftaran capres-cawapres.

Putusan itu menjadi ‘karpet merah’ bagi Gibran sehingga akhirnya ia bisa maju di Pilpres 2024.

Hasil survei Charta Politika terkait putusan Mahkamah Konstitusi. Foto: Charta Politika

 

Charta Politika menuturkan, berdasarkan hasil survei mereka, mayoritas percaya ada campur tangan Presiden Jokowi dalam putusan itu. Mengingat Ketua MK Anwar Usman menikahi adik kandung Jokowi, Idayati.

“Sebanyak 39,7% responden menyatakan percaya bahwa Presiden Joko Widodo turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden,” tutur Yunarto.
Lebih jauh, Charta Politika juga meminta pendapat masyarakat apakah Gibran layak menjadi cawapres atau tidak. Hasilnya, mayoritas rakyat menganggap Gibran saat ini belum layak menjadi RI 2.

Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka mendengarkan aspirasi warga saat safari politik di Gondangwinangun, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto

 

Setidaknya ada empat penilaian utama Charta Politika. Berikut daftarnya:

  1. Gibran R Raka orang yang ambisius dan tidak punya loyalitas terhadap partai politik/organisasi
  2. Majunya Gibran R sebagai calon Wakil Presiden merupakan bentuk nyata penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Joko Widodo
  3. Majunya Gibran R sebagai calon Wakil Presiden merupakan praktik politik dinasti yang sedang dilakukan Presiden Jokowi
  4. Masih terlalu muda, dan belum terlalu memiliki pengalaman menjadi pejabat publik

 

“Sebanyak 48,9% responden menilai Gibran Rakabuming Raka tidak pantas menjadi calon Wakil Presiden 2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas menilai bahwa Gibran masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik (55,4%),” tutup Yunarto.

Hasil survei Charta Politika terkait kepantasan Gibran Rkabuming menjadi cawapres Foto: Charta Politika

 

Survei Charta Politika ini digelar pada 26-31 Oktober 2023. Total ada 2.400 responden berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

Metode survei menggunakan wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of eror 2 persen.

 

 

Tim Editor: Fadjar Hadi, Muhammad Luthfi Humam, Ahmad Romadoni
Sumber: Kumparan.com
Foto 1: Muhammad Fadli Rizal/kumparan
Foto 2: Anis Efizudin/Antara Foto

Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Menarik untuk Lawan Prabowo

Jakarta – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menganggap masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon pendamping bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menarik.

Yunarto menyebut Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga merupakan pensiunan jenderal.

“Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri,” Ujar Yunarto dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis 21 September 2023.

Yunarto juga menilai, hal ini juga bisa menjadi kekuatan tersendiri karena melibatkan sipil dan militer. “Kombinasi antara kekuatan nasionalis secara sipil bersanding dengan kekuatan militer, yang biasanya dekat dengan pemilih islam, bisa jadi kekuatan tersendiri” ujarnya

Hanya saja, menurut Yunarto, masih ada persoalan lain sebelum memutuskan cawapres Ganjar Pranowo. “Persoalan lain itu yakni kepentingan partai pendukung Ganjar,” ujar Yunarto.

Sebagaimana diketahui, jadwal pendaftaran pasangan Capres-Cawapres 2024 semakin dekat. Komisi II DPR RI bersama KPU RI dan Bawaslu RI menyepakati masa pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dilakukan pada 19 hingga 25 Oktober 2023.

Waktu tersebut disetujui berdasarkan rapat konsultasi di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Jakarta, Rabu malam, 20 September 2023.

“Jadi, 19-25 Oktober 2023. Kita sepakat, ya? Oke,” kata Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia selaku pimpinan rapat Komisi II dengan KPU dan Bawaslu RI.

Kemudian, Doli yang merupakan Anggota Fraksi Partai Golkar ini menanyakan kepada anggota parlemen lainnya termasuk pemerintah terkait jadwal pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dilakukan pada 19 hingga 25 Oktober 2023.

“Pemerintah setuju?” tanya Doli.

Akhirnya, anggota Komisi II DPR RI dan pemerintah sepakat untuk jadwal pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang diusulkan tersebut. “Setuju,” jawab peserta sidang.

Oleh : Anwar Sadat
Foto : Sumber : Istimewa
Sumber berita : Viva.co.id

Teka Teki Cawapres Ganjar: Sekjen PDI-P Ungkit Kejutan di Pilpres 2019, Ganjar Unggah Foto Bersama Mahfud

JAKARTA, KOMPAS.com – Teka-teki siapa sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo masih terus bergulir.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai pengusung Ganjar pun hingga kini terus menggodok nama-nama yang bermunculan sebagai kandidat cawapres.

Dalam prosesnya, PDI-P turut serta melibatkan partai politik pengusung Ganjar lainnya, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Diketahui, PPP mengusulkan nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar.

Kemudian, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, nama bakal cawapres Ganjar mengerucut pada lima nama. Mereka adalah Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, eks Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Namun, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pada Minggu (10/9/2023) di Kantor DPD PDI-P Provinsi Banten, mengakui adanya nama baru yang bisa saja muncul di luar kandidat cawapres Ganjar sejauh ini.

Hasto mengungkit sejarah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ketika PDI-P mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal calon presiden (capres).

Kala itu, nama Ma’ruf Amin yang menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia, justru terpilih menjadi bakal cawapres Jokowi.

Padahal, nama Ma’ruf Amin tidak masuk dalam radar survei bakal cawapres Jokowi setahun ke belakang pada waktu itu.

“Secara empiris, 2019 itu kan di luar persoalan elektoral tiba-tiba kan muncul KH Maruf Amin. Sebagai suatu kemungkinan, hal itu bisa terjadi,” kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDI-P Banten, Minggu.

Dengan begitu, menurut Hasto, nama tokoh baru sangat memungkinan untuk muncul menjadi pendamping Ganjar maju di Pilpres 2024.

Bahkan, Hasto membuka kemungkinan bakal cawapres Ganjar juga bukan berasal dari nama-nama yang sebelumnya kerap masuk dalam sejumlah survei nasional.

“Ya, di luar nama-nama survei yang sudah beredar juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun, nama yang dikerucutkan lima. Jadi mungkin saja ada tokoh nasional yang tidak ikut berkontestasi, namun terus bekerja secara silent penuh dedikasi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

“Sosok ini bisa saja selama ini tidak dilirik, namun memiliki rekam jejak membangun Indonesia secara progresif,” kata Hasto melanjutkan.

Namun, ia kembali mengingatkan bahwa semua keputusan mengenai Pilpres 2024 termasuk cawapres berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hasto kemudian meminta semua pihak untuk menunggu pada saat waktunya akan diumumkan.

“Apakah 2024 ini akan terjadi hal yang sama (di luar nama-nama hasil survei) kita tunggu tanggal mainnya, hehe,” kata Hasto sembari tersenyum.

Tangkapan Layar Instagram/@ganjar_pranowo

Ganjar ngopi bareng Mahfud MD

Setelah Hasto membicarakan soal bakal cawapres tersebut, muncul unggahan baru di akun Instagram pribadi Ganjar @ganjar_pranowo pada hari yang sama.

Ganjar mengunggah foto bersama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Keduanya tengah bersantai dan tertawa bersama.

Postingan itu diunggah pada Minggu sore. Ganjar turut menuliskan keterangan foto tersebut

“Ngopi bareng beliau bikin sore makin asyik. Terimakasih ya, Prof @mohmahfudmd,” bunyi keterangan pada foto tersebut.

Dalam foto tersebut, Ganjar tampak tertawa lebar. Begitu juga dengan Mahfud yang terlihat tertawa.

Kemudian, Mahfud tampak menatap lurus ke depan, sedangkan Ganjar menatap ke arah Mahfud.

Di hadapan keduanya, ada sebuah meja lengkap dengan dua cangkir kopi.

Mahfud dengan segudang pengalamannya memang sempat dianggap cocok mendampingi Ganjar Pranowo.

Namun, nama Mahfud muncul dan tenggelam sebagai kandidat bakal cawapres Ganjar. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga tidak masuk dalam lima kandidat terkuat bakal cawapres Ganjar.

Kembali ke Pilpres 2019, Mahfud juga digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi).

Meskipun, akhirnya Jokowi maju bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika itu, Ma’ruf Amin.

Tak bahas soal cawapres

Sehari setelah unggahan Ganjar, Mahfud memberikan klarifikasi. Ia mengatakan, tak ada pembahasan soal bakal cawapres saat bertemu dengan Ganjar.

Mahfud juga tegas membantah bahwa dirinya diajak Ganjar untuk menjadi bakal cawapres dalam pertemuan tersebut.

“Enggak (tidak membahas soal bakal cawapres). Enggak (tidak diajak),” ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/9/2023).

“Kita tahu bahwa keputusan itu ada di pimpinan partai dan pimpinan partai sudah punya pertimbangan-pertimbangan dan ukuran-ukuran sendiri. Oleh sebab itu, kita enggak bicara soal capres, cawapres,” katanya lagi.

Bahkan, Mahfud mengatakan, penentuan bakal cawapres Ganjar ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan, lebih banyak nostalgia dengan Ganjar dalam pertemuan tersebut.

“Bicara soal, dia kan temen ya. Dulu kan waktu di DPR itu kami sering berdiskusi tentang pemberantasan korupsi, nostalgia ajalah makan-makan. Cuma gitu saja,” ujarnya.

Elektabilitas Mahfud

Berdasarkan catatan Kompas.com, Mahfud MD memang beberapa kali tercatat dalam bursa cawapres di sejumlah hasil survei.

Namun, namanya memang menempati elektoral papan tengah di sejumlah survei.

Yang mengejutkan, nama Mahfud sempat masuk dalam urutan tiga elektabilitas cawapres berdasarkan hasil survei Charta Politika pada Mei 2023.

Saat itu, elektabilitas Mahfud mencapai 15,2 persen. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Menurut Yunarto, sejauh ini nama Mahfud tidak pernah masuk ke dalam top tiga kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

“Dan yang ketiga, yang mengagetkan. Saya pikir ini nama baru, tidak pernah dibahas banyak terlalu banyak dalam rilis-rilis sebelumnya. Pak Mahfud ini di peringkat ketiga dan sudah masuk angka belasan persen,” ujar Yunarto dalam jumpa pers virtual pada 15 Mei 2023.

Yunarto mengatakan, elektabilitas Mahfud tidak terlampau jauh dari Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang biasanya menjauhi sosok kandidat cawapres lain.

Terlebih, menurutnya, Mahfud berhasil menyalip angka elektabilitas nama-nama lain seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Namun, pada Agustus 2023, elektabilitas Mahfud dalam jajak pendapat Litbang Kompas hanya mencapai 3,7 persen.

Elektabilitas Mahfud berada di bawah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

 

Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Novianti Setuningsih
Foto : KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowat

Tangkapan Layar Instagram/@ganjar_pranowo

 

Pengamat: Basuki Menteri PUPR Bisa Jadi Alternatif Cawapres Ganjar Pranowo

Liputan6.com, Jakarta – Menjelang pemilu 2024, bursa pencalonan calon wakil presiden (Cawapres) semakin ketat. Satu-satunya bakal calon presiden yang telah mendeklarasikan pasangan calon wakil presiden adalah Anies Baswedan, yang berpasangan dengan ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar

Sementara, bursa salah satu bakal calon presiden RI, Ganjar Pranowo, sedang ramai diperbincangkan, dan mencuat nama Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat terkuat.

Menanggapi hal tersebut, Direktur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya berpendapat lain. Ia justru merekomendasikan nama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Menurut Yunarto, Basuki dan Sri Mulyani adalah 2 sosok yang tepat untuk melambangkan keberlanjutan presiden Joko Widodo, sesuatu yang seringkali digaungkan oleh Ganjar.

“Kalo bicara keberlanjutan Jokowi, harusnya bursa Cawapres diisi oleh Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani.” ujar Yunarto dalam keterangan tertulis

Sebelumunya, Basuki Hadimuljono memang telah masuk ke dalam bursa calon wakil presiden di internal PDI-Perjuangan. Sekretaris Jendral PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto juga memuji kinerja Basuki yang ia anggap sangat positif dan banyak daerah yang mengalami kemajuan infrastruktur di bawah Basuki

“Karena Beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian, NTT mengalami kemajuan,” ujar Hasto.

“Kemudian, ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai bapak infrastruktur,” katanya lagi.

Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono adalah 2 menteri yang dipertahankan Presiden Joko Widodo selama 2 periode. Sri Mulyani menjabat menjadi Menteri Keungan dari 2016 hingga saat ini. Sementara Basuki, menjadi Menteri PUPR sejak tahun 2014 hingga saat ini

Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono adalah 2 menteri yang dipertahankan Presiden Joko Widodo selama 2 periode.

Sri Mulyani menjabat menjadi Menteri Keungan dari 2016 hingga saat ini. Sementara Basuki, menjadi Menteri PUPR sejak tahun 2014 hingga saat ini

 

Liputan6
Foto: Dok Kementerian PUPR