Survei Charta: PDIP Tertinggi, PPP, PSI, Demokrat Tak Lolos Parlemen
/0 Comments/in Liputan MediaJakarta, CNN Indonesia — Hasil survei dari lembaga Charta Politika menunjukkan PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya.
Sementara di urutan kedua ada Partai Gerindra yang menempel ketat dan Golkar menyusul di posisi ketiga.
“PDIP (22,6 persen), Gerindra (18,8 persen) dan Golkar (9,3 persen) serta Nasdem (8,8 persen) merupakan partai politik tertinggi pilihan responden pada pertanyaan pilihan partai politik jika pemilihan umum dilaksanakan hari ini,” bunyi keterangan hasil survei yang diterbitkan Charta Politika, Minggu (21/1).
Selain PDIP, Gerindra, Golkar dan NasDem, Charta Politika menyebut ada tiga partai lain yang elektabilitasnya masih berada di atas ambang batas parliamentary threshold sebesar 4 persen. Di antaranya PKB 8 persen, PKS 6,8 persen, dan PAN 4 persen.
Sementara itu, survei ini memprediksi Demokrat, PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen.
Demokrat diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 3,9 persen, diikuti PPP 3,6 persen, Perindo 2,8 persen dan PSI 1,9 persen.
Sementara itu enam partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen. Sementara yang tak menjawab sebesar 8 persen.
Survei Charta Politika mengambil jumlah responden sebanyak 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas dan menggunakan dengan metode wawancara tatap muka.
Penghitungan dilakukan melalui metode sampling multistage random sampling dengan margin of error 2,82 persen. Periode survei ini digelar pada 4-11 Januari 2024.
Sementara itu, hasil survei Poltracking Indonesia sepanjang 1-7 Januari 2024 menunjukkan PDI Perjuangan berasa di peringkat pertama dengan memperoleh angka elektabilitas 20,1 persen. Kemudian diikuti Partai Gerindra (19,9 persen) dan Golkar (10,7 persen) di urutan kedua dan ketiga.
Survei ini memprediksi PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
PPP diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 2,9 persen, diikuti PSI 2 persen, dan Perindo 1,3 persen. Sementara itu partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen.
(rzr/isn)
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar ”Rebound”, Anies Meningkat, Prabowo Stagnan
/0 Comments/in Liputan MediaBerdasarkan hasil survei terbaru Charta Politika, masih ada 20,9 persen pemilih yang masih bisa berubah pilihannya.
JAKARTA, KOMPAS — Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mulai naik kembali dan hampir bersinggungan dengan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebaliknya, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menurun. Dengan perolehan elektabilitas para kandidat yang ada saat ini, kemungkinan besar Pemilihan Presiden 2024 bakal berlangsung dua putaran.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia periode survei 4-11 Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai 28 persen. Ini artinya, elektabilitas pasangan calon (paslon) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mulai rebound dibandingkan dengan survei sebelumnya, periode 20-27 Desember 2023, yang sebesar 26,5 persen.
Dalam survei kali ini, Charta Politika menggunakan metode wawancara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden. Adapun tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,82 persen.

Capres Ganjar Pranowo (tengah) beserta istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: DOKUMENTASI TPN GANJAR-MAHFUD
Analis politik dari Charta Politika, Nachrudin, dalam jumpa pers daring, Minggu (21/1/2024), mengatakan, jika melihat tren elektabilitas Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya sempat turun pada periode November hingga Desember 2023. Padahal, pada Oktober 2023, elektabilitas mereka sempat menyentuh 36,8 persen.
”Tetapi, di survei Januari 2024 ini, (elektabilitas) Ganjar-Mahfud sedikit rebound. Mungkin ini akibat debat capres yang kemarin terlaksana. Juga ada kenaikan (elektabilitas) di pasangan Anies-Muhaimin,” ujar Nachrudin.
Kenaikan elektabilitas Anies-Muhaimin terlihat dari hasil survei periode Januari ini. Dari hasil survei periode Desember, elektabilitas pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebesar 26,3 persen dan kini menjadi 26,7 persen.
”Jadi, ada persaingan ketat antara paslon nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud) dan 1 (Anies-Muhaimin) karena keunggulan Ganjar masih di angka 1,3 persen. Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat,” ucap Nachrudin.

Warga berfoto di depan baliho calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Lapangan Jatipamor, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Gibran, jika dibandingkan dengan hasil survei periode Desember, turun sebanyak 1,6 persen, dari 43,8 persen menjadi 42,2 persen.
”Elektabilitas Prabowo-Gibran malah belum ada kenaikan signifikan. Kalau dilihat penurunan di 43,8 persen ke 42,2 persen masih di rentang kesalahan. Jadi, ada stagnasi di Prabowo dan Gibran,” ucap Nachrudin.
Bisa berubah
Charta Politika kemudian juga mengecek kemantapan pilihan pemilih. Hasilnya, sebesar 75,7 persen pemilih sudah merasa yakin dengan pilihan pasangan capres-cawapresnya. Namun, masih ada 20,9 persen yang kemungkinan bisa berubah pilihannya.
Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat.
Charta Politika juga tidak menemukan adanya gejala yang signifikan terkait pemilih yang tidak sejalan dengan pilihan bakal capres yang diusung partai politiknya. Sebab, dari hasil survei yang ada, pemilih partai sudah cenderung solid mendukung paslon yang diusung oleh partainya tersebut.

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat hadir memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi Capres dan Cawapres di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir dalam acara tersebut. Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan mereka akan penegakkan antikorupsi. Selain itu, penyampaian paslon yang diwakilkan oleh capres masing-masing juga mengutarakan langakah-langkah yang akan ditempuh beserta alasannya dalam penegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024
Misal, Anies-Muhaimin unggul di pemilih PKB, Nasdem, dan PKS. Begitu pula, pemilih Gerindra juga memilih Prabowo-Gibran, bahkan kesolidannya hampir 94 persen. Lalu, lebih dari 82 persen pemilih PDI-P juga telah memilih Ganjar-Mahfud. ”Artinya, memang pergeseran antara pilihan masyarakat ke partai dan paslon tidak akan berubah signifikan. Konstelasi sudah terpusat pada dukungan paslon masing-masing,” ucap Nachrudin.
Jika melihat tren elektabilitas paslon sekarang, hampir bisa dipastikan Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Kemudian, pasangan Prabowo-Gibran juga kemungkinan besar akan lolos di putaran pertama meskipun elektabilitasnya cenderung stagnan di kisaran 40 persen.
Lalu, terkait paslon yang bakal melawan Prabowo-Gibran di putaran kedua, Nachrudin belum dapat memastikannya. Sebab, hingga saat ini elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin juga dalam rentang margin of error.
”Memang ada keunggulan di Ganjar-Mahfud, tetapi keunggulannya itu hanya 1,3 persen. Bahwa memang ada kemungkinan Ganjar-Mahfud masuk putaran kedua, tetapi karena dalam rentang margin of error, ada kemungkinan Anies-Muhaimin yang masuk di putaran kedua,” kata Nachrudin.

Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, saat berfoto bersama dengan jaket komitmen antikorupsi dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan serta langakah-langkah menegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024
Karena itu, perlu dilihat kembali pergerakan suara atau peta dukungan hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Menurut dia, menarik dilihat, sejauh mana sisa dua debat nanti, yakni debat cawapres yang akan berlangsung malam ini dan debat capres pada 4 Februari mendatang, mampu memengaruhi pilihan pemilih terutama bagi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin karena selisih di antara keduanya sangat ketat.
Terkait dimulainya kampanye rapat umum hari ini hingga 10 Februari mendatang, Nachrudin tak yakin kampanye yang ciri khasnya memobilisasi massa pendukung itu bakal mengubah pilihan pemilih. Menurut dia, pengaruh dua kampanye itu sangat kecil terhadap pilihan pemilih. Sebab, biasanya mereka yang hadir atau menyaksikan di kampanye rapat umum dan kampanye akbar merupakan pemilih yang sudah loyal atau mantap memilih.
”Memang pergeseran atau perpindahannya hanya sedikit saja. Karena, kalau kita lihat dari pertanyaan, kemantapan rata-rata yang memilih paslon nomor urut 1, 2, dan 3 sudah di angka 70 persen,” tuturnya.
Dalam jumpa pers, peneliti dari Charta Politika, Shinta Shelvyra, juga mengingatkan bahwa ada 25 persen responden yang mengetahui isu dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat kepada salah satu paslon. Kemudian, jika didalami, dari 25 persen responden tersebut, sebesar 76 persen menyatakan percaya ada dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat terhadap paslon tertentu.
Lalu, sebesar 17,2 persen responden mengaku pernah melihat arahan atau keterlibatan perangkat desa dalam kampanye. Kemudian, ada 15,7 persen responden pernah melihat dan menemukan adanya politisasi bansos. Bansos dari pemerintah pusat digunakan sebagai alat kampanye bagi salah satu paslon.
”Memang, kalau dilihat, angka responden yang tidak pernah melihat politisasi bansos cukup tinggi, yakni 80,8 persen. Namun, ini menjadi pekerjaan rumah khusus buat Badan Pengawas Pemilu bahwa memang masih ada orang yang merasa bahwa bansos dari pemerintah pusat itu kecenderungannya digunakan untuk kampanye salah satu paslon,” tutur Shinta.
Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Foto:
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Survei Charta Politika: Prabowo-Gibran 42,2%, Ganjar-Mahfud 28%, AMIN 26,7%
/0 Comments/in Liputan MediaJakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis survei terbaru, salah satunya elektabilitas 3 pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bertarung di Pemilu 2024. Survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dibanding pasangan lainnya.
Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka.
Populasi survei adalah warga negara yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun atau sudah menikah. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei ±2,82%. Quality control 20% dari total sampel.
Berdasarkan keterangan resmi Charta Politika, elektabilitas Prabowo-Subianto unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Elektabilitas Prabowo 42,2%, disusul Ganjar-Mahfud 28% dan AMIN 26,7%.
“Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming (42.2%) menjadi pilihan tertinggi responden pada pertanyaan tertutup, di atas Ganjar Pranowo-Mahfud Md (28.0%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (26.7%),” tulis keterangan Charta Politika, Minggu (21/1/2024).
Berikut hasilnya:
Pertanyaan: Seandainya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan hari ini, pasangan manakah yang akan B/I/S pilih?
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 42,2%
Ganjar Pranowo-Mahfud Md 28%
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,7%
Tidak jawab/tidak tahu 3,1%
Wilda Hayatun Nufus – detikNews
Foto : Ilustrator: Zaki Alfarabi/detikcom
https://news.detik.com/pemilu/d-7152896/survei-charta-politika-prabowo-gibran-42-2-ganjar-mahfud-28-amin-26-7



