Survei Charta Politika: Elektabilitas Robinsar-Fajar Paling Tinggi di Cilegon

Liputan6.com, Jakarta – Hasil survei yang dirilis oleh Charta Politika Indonesia mencatat tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Cilegon nomor urut satu Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo unggul dari dua pasangan calon lainnya di Pilkada Cilegon.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya merinci pasangan Robinsar-Fajar memperoleh 38,7 persen. Disusul oleh paslon nomor dua Helldy Agustian-Allawi Mahmud 33,6 persen.

Kemudian, paslon nomor tiga Isro Miraj-Nurrotul Uyun 13,6 persen; sementara sisanya sebanyak 14,2 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

“Fenomena menarik, angka dari Robinsar-Fajar itu cenderung melebar dibandingkan pesaingnya Helldy-Alawi, kemudian disusul Isro-Uyun,” tutur Yunarto Wijaya.

Dia menyebut, Fajar yang dipasangkan dengan Robinsar memiliki efek elektoral yang tinggi dan bukan hanya menjadi pelengkap saja.

“Kita dapat membuat hipotesa, wakil dari Robinsar dalam hal ini Fajar sepertinya memberikan insentif elektoral bukan sebatas pelengkap saja. Bahkan, tingkat pengenalan Fajar dibanding wakil lainnya jauh lebih tinggi, begitu juga dengan tingkat kesukaannya lebih tinggi,” ungkapnya.

Yunarto menambahkan, kemantapan pemilih Robinsar-Fajar juga jauh lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Sehingga, pasangan Helldy-Alawi dan Isro-Uyun dianggap harus berhati-hati atas perubahan yang masih bisa terjadi.

“Fenomena yang makin menguatkan bukan hanya elektabilitas tapi kemantapan pemilihan juga jauh. Pasangan Robinsar-Fajar ini kemantapannya sudah 74 persen, terus terang dalam kejenuhan Pilkada seperti sekarang rata-rata jarang menemukan angka di atas 70 persen. Sementara pasangan Helldy-Alawi 54 persen, Isro-Uyun 55 persen, yang membuat kedua pasangan ini harus berhati-hati,” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon, diambil pada 03-09 Oktober 2024.

Kemudian menggunakan metode sampling multistage random sampling dan metode wawancara tatap muka. Sedangkan margin of errornya sebesar 2,83 persen.

Tim News
Foto Istimewa
Sumber: liputan6.com

Survei Charta Politika Pilkada Cilegon: Robinsar-Fajar 38,7%, Helldy-Alawi 33,6%

Cilegon – Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait elektablitas pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Cilegon di Pilkada 2024. Hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut satu Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo unggul dari dua pesaingnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya merinci pasangan Robinsar-Fajar memperoleh 38,7 persen. Disusul oleh paslon nomor dua Helldy Agustian-Allawi Mahmud 33,6 persen.

Kemudian, paslon nomor tiga Isro Miraj-Nurrotul Uyun 13,6 persen. Sementara sisanya sebanyak 14,2 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

“Fenomena menarik, angka dari Robinsar-Fajar itu cenderung melebar dibandingkan pesaingnya Helldy-Alawi, kemudian disusul Isro-Uyun,” kata Yunarto Wijaya dikutip melalui kanal YouTube Charta Politica, Jumat (8/11/2024).

Dia menyebut Fajar yang dipasangkan dengan calon walkot Robinsar memiliki efek elektoral yang tinggi dan bukan hanya menjadi pelengkap saja. Tingkat keterkenalan putra Mardiono itu disebut tinggi dibanding dua rivalnya.

“Kita dapat membuat hipotesa, wakil dari Robinsar dalam hal ini Fajar sepertinya memberikan insentif elektoral bukan sebatas pelengkap saja. Bahkan, tingkat pengenalan Fajar dibanding wakil lainnya jauh lebih tinggi, begitu juga dengan tingkat kesukaannya lebih tinggi,” ungkapnya.

Yunarto menambahkan kemantapan pemilih Robinsar-Fajar juga jauh lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Sehingga, pasangan Helldy-Alawi dan Isro-Uyun dianggap harus berhati-hati atas perubahan yang masih bisa terjadi.

“Fenomena yang makin menguatkan bukan hanya elektabilitas tapi kemantapan pemilihan juga jauh. Pasangan Robinsar-Fajar ini kemantapannya sudah 74 persen, terus terang dalam kejenuhan Pilkada seperti sekarang rata-rata jarang menemukan angka di atas 70 persen. Sementara pasangan Helldy-Alawi 54 persen, Isro-Uyun 55 persen, yang membuat kedua pasangan ini harus berhati-hati,” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon. Suvei dilakukan pada pada 3 sampai 9 Oktober 2024. Kemudian menggunakan metode sampling multistage random sampling dan metode wawancara tatap muka. Sedangkan margin of error +- 2,83 persen.

(bal/lir)
Foto: M Iqbal/detikcom)
Sumber:news.detik.com

Charta Politika: RK-Suswono 48,3%, Pramono-Rano 36,5%, Dharma-Kun 5,6%

Jakarta – Lembaga Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada Jakarta. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan elektabilitas 48,3 persen.
Survei dilakukan 19 hingga 24 September 2024. Populasi survei merupakan seluruh warga Jakarta dengan jumlah responden 1.200.

Metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,83%. Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya awalnya menampilkan survei elektabilitas cagub Jakarta. RK unggul dengan angka 47,9%.

– Ridwan Kamil 47,9%
– Pramono Anung 35,8%
– Dharma Pongrekun 5,3%
– Tidak Tahu 11,1%

Yunarto juga menyampaikan survei untuk cawagub Jakarta. Rano Karno unggul dengan angka 44,5%.

– Suswono 22,8,6%
– Rano Karno 44,5%
– Kun Wardana 4,9%
– Tidak Tahu 21.8%

Responden lalu ditanya jika Pilgub Jakarta dilaksanakan hari ini, manakah pasangan yang dipilih. Berikut hasilnya:

– Ridwan Kamil-Suswono 48,3%
– Pramono Anung-Rano Karno 36,5%
– Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,6%
– Tidak Tahu persen 9,7%

Yunarto mengatakan dari hasil survei dua lembaga sebelumnya, elektabilitas Ridwan Kamil mengalami penurunan. Dia mengatakan justru dalam pekan belakangan mengalami kenaikan yang signifikan.

“2017 siapa yang menyangka Ahok di atas 80 persen bisa kalah oleh Anies. Dan kalau baca trennya, RK agak menjauh dari angka amannya dari 50 persen, timses harus lebih semangat lagi. Sementara Pramono Anung dengan Rano Karno mengalami kenaikan linier selisih waktu 2 minggu,” jelas Yunarto, dalam pemaparannya, Kamis (3/10/2024).

(idn/gbr)
Indra Komara – detikNews
Foto: 3 Paslon Cagub Jakarta (ilustrator: Fuad Hasim/detikcom)
Sumber: news.detik.com/pilkada

 

Adu Kuat Slogan Paslon Pilkada Jakarta, Charta Politika: ‘Jakarta Menyala’ Lebih Melekat ke Warga

LEMBAGA survei Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta. Charta memotret terkait slogan yang dibawa oleh masing-masing paslon.

Dalam temuan di survei terbarunya, slogan ‘Jakarta Menyala’ milik paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno lebih melekat di telinga masyarakat dibandingkan slogan ‘Jakarta Baru’ milik Ridwan Kamil-Suswono

“Walaupun secara elektabilitas Pram-Doel masih kalah dibandingkan dengan Kang Emil dan Siswono, tapi secara pesan slogan yang ditampilkan, Jakarta Menyala lebih dikenal oleh masyarakat dengan 51.5% berbanding 43% Jakarta Baru,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika dalam rilis survei yang diunggah melalui kanal YouTube Charta Politika, Kamis (3/10).

Dalam analisanya juga, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa bisa jadi slogan RK-Suswono belum digaungkan secara besar, karena bisa jadi diasosiasikan sebagai antitesa Anies Baswedan

“Ini analisa saya ya, mungkin saja ini pesan yang memang sengaja tidak diperbesar oleh tim paslon 01 (RK-Suswono) karena ada analisa bahwa slogan Jakarta Baru ini seperti antitesa dari apa yang sudah dibuat oleh Anies Baswedan” kata dia. (P-5)

 

Akmal Fauzi
Foto: 23/9/2024(MI/Usman Iskandar
Sumber: mediaindonesia.com/pilkada

Survei Charta Politika Catat Tren Kenaikan Elektabilitas Pramono-Doel

Jakarta, CNN Indonesia — Charta Politika Indonesia mencatat ada tren kenaikan elektabilitas pasangan calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) berdasarkan perbandingan tiga hasil lembaga survei nasional.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya merinci berdasarkan survei LSI periode 6-12 September, paslon nomor urut 3 ini memperoleh elektabilitas 28,40 persen.

Kemudian survei Poltracking mencatatkan mereka memperoleh 31,50 persen berdasarkan survei rentang waktu 9-15 September. Sementara hasil survei Charta Politika, Pram dan Doel memperoleh 36,5 persen.

“Mas Pram dengan Bang Doel ini mengalami proses kenaikan linier dalam selisih waktu sekitar dua minggu dari survei pertama,” kata Yunarto dalam rilis survei yang diunggah melalui kanal YouTube Charta Politika Indonesia, Kamis (3/10).

“Jadi kalau bicara kenaikan angkanya, growth nya itu 30 persen kenaikannya,” imbuhnya.

Namun secara kumulatif, sampai dengan periode survei dilakukan, pasangan Ridwan Kamil-Suswono atau paslon nomor urut 1 menjadi pilihan tertinggi publik di Jakarta.

Charta Politika mencatatkan elektabilitas mereka berada di 48,30 persen; sementara paslon independen nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana terpaut jauh, yakni 5,6 persen. Sisanya sebanyak 9,7 persen responden memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

“Walaupun Pram-Doel masih di peringkat dua, namun tren elektabilitasnya perlu diwaspadai,” ujar Yunarto

Yunarto melanjutkan, dari sisi tingkat pengenalan terhadap nama-nama kandidat calon Gubernur ataupun Wakil Gubernur, sejumlah nama sudah memiliki tingkat pengenalan sangat memadai berada di atas 90 persen, seperti RK dan Doel.

Sementara tingkat pengenalan terhadap Pramono Anung sedikit berada di bawah 60 persen, sedangkan tingkat pengenalan terhadap Suswono, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana masih berada di bawah 60 persen.

Charta Politika Indonesia merupakan lembaga penelitian kebijakan dan opini publik yang menyelenggarakan survei di Provinsi Jakarta pada tanggal 19 – 24 September 2024, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 1200 responden, yang tersebar di lima Wilayah Provinsi Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(kha/ugo)
Foto: CNN Indonesia/ Thohirin
Sumber: cnnindonesia.com/nasional

Hasil Quick Count Pileg Versi Charta Politika: PSI Tidak Lolos ke Parlemen

JAKARTA – Lembaga konsultan politik Charta Politika merilis hasil hitung cepat atau quick coint Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Hasilnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi tak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4%.

Dari hasil hitung cepat, Charta Politika memprediksi partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu hanga meraih 2,92% suara. Dengan demikian, PSI tak lolos ke parlemen.

Selain PSI, ada juga Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PBB, PSI, Partai Perindo, dan Partai Ummat. Partai Buruh hanya memperoleh 0,67%; Gelora 0,98%; Hanura 0,86%; Garuda 0,43%; PBB dan Partai Ummat 0,54%; dan Partai Perindo 1,49%.

“Untuk Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, PSI, Perindo, dan Ummat diprediksi tidak lolos PT (parliamentary threshold),” ujar Peneliti Charta Politika Ardha Ranadireksa, Senin (4/3/2024).

Charta Politika juga memprediksi partai yang lolos ambang batas parlemen. PDIP diperkirakan memperoleh raihan suara terbanyak 16,11% dengan perkiraan kursi terbanyak 114 dan raihan kursi minimal 103.

Kemudian, Partai Golkar meraih 14,42% dengan perkiraan mendapat 105 kursi maksimal dan minimal meraih 94 kursi. Gerindra meraih 13,45% dengan perkiraan mendapat 96 kursi maksimal dan minimal meraih 82 kursi.

Selanjutnya, PKB diprediksi meraih 10,47% suara dengan perkiraan maksimal dapat 75 kursi dan minimal 65 kursi. Partai NasDem diperkirakan meraih 9,37% suara dengan perkiraan mendapat 70 kursi maksimal dan minimal meraih 57 kursi.

PKS diprediksi meraup 8,78% suara dengan perolehan maksimal kursi 60 dan jumlah minimal dapat 44 kursi. Kemudian ada Partai Demokrat yang diperkirakan meraup 7,62% suara dengan prediksi mendapat maksimal 55 kursi dan minimal meraih 42 kursi.

Terakhir, PAN diprediksi bakal mendapat 7% suara dengan perkiraan jumlah maksimal 50 kursi dan minimal dapat 40 kursi. Sedangkan PPP berpotensi lolos ke parlemen dengan raihan 3,96% suara.

 

Achmad Al Fiqri
Foto: Dok SINDOnews

Prediksi Kursi DPR PDIP, Golkar hingga Gerindra Versi Charta Politika

Jakarta – Lembaga konsultan politik Charta Politika Indonesia memprediksi sembilan partai politik lolos DPR RI hasil Pemilu 2024. Lalu, bagaimana komposisi kursi parlemen berdasarkan prediksi Charta Politika?

Berdasarkan keterangan Charta Politika, Senin (4/3/2024), lembaga ini menggelar quick count Pemilu 2024 di 38 provinsi dengan menggunakan sampel sebanyak 2.000 TPS dengan suara masuk 100%.

Sampling dilakukan secara acak menggunakan metode stratified cluster sampling, dengan margin of error sebesar +/- 1% dengan tingkat kepercayaan 99%. Hasil quick count menyatakan PDIP unggul di Pileg 2024.

PKB 10,47%
Gerindra 13,45%
PDIP 16,11%
Golkar 14,42%
NasDem 9,37%
Buruh 0,67%
Gelora 0,98%
PKS 8,78%
PKN 0,39%
Hanura 0,86%
Garuda 0,43%
PAN 7%
PBB 0,54%
Demokrat 7,62%
PSI 2,92%
Perindo 1,49%
PPP 3,96%
Ummat 0,54%

Berdasarkan data yang masuk, delapan partai politik berada di atas 4%. Dengan demikian diprediksi delapan partai politik tersebut akan lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen.

Partai-partai tersebut adalah: PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PAN, dan Demokrat. Sementara PPP dikategorikan berpotensi lolos parliamentary threshold. Sedangkan untuk Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, PSI, Perindo, dan Ummat diprediksi tidak lolos PT. Charta menyatakan, maksimal jumlah partai politik yang akan menduduki parlemen adalah sebanyak 9 partai politik.

Prediksi raihan kursi DPR mendatang adalah sebagai berikut:

PKB
Minimum: 65
Maksimum: 75

Gerindra
Minimum: 82
Maksimum: 96

PDIP
Minimum: 103
Maksimum: 114

Golkar
Minimum: 94
Maksimum: 105

NasDem
Minimum: 57
Maksimum: 70

Buruh
Minimum: –
Maksimum: –

Gelora
Minimum: –
Maksimum: –

PKS
Minimum: 44
Maksimum:60

PKN
Minimum: –
Maksimum: –

Hanura
Minimum: –
Maksimum: –

Garuda
Minimum: –
Maksimum: –

PAN
Minimum: 40
Maksimum: 50

PBB
Minimum: –
Maksimum: –

Demokrat
Minimum: 42
Maksimum: 55

PSI
Minimum: –
Maksimum: –

Perindo
Minimum: –
Maksimum: –

PPP
Minimum: 0
Maksimum: 15

Ummat
Minimum:-
Maksimum:-

Charta menyatakan quick count bukanlah hasil resmi Pemilu 2024. Selain itu, prediksi raihan jumlah kursi di DPR bergantung pada perolehan suara partai politik di setiap dapil.

 

Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Rolando Fransiscus Sihombing – detikNews
(rfs/gbr)

 

Kekalahan Prabowo di 3 Provinsi Versi Quick Count Charta Politika

Jakarta, CNN Indonesia — Pasangan calon presiden-wakil Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi hasil perolehan suara sementara Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

Paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju ini diprediksi menang hanya dalam satu putaran. Perolehan suara paslon ini menembus di atas 55 persen di sejumlah survei.

Namun, terdapat beberapa provinsi yang menunjukkan Prabowo-Gibran harus menelan kekalahan. Beberapa provinsi itu yakni, Aceh, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta.

Berdasarkan quick count Charta Politika, perolehan suara Prabowo-Gibran tercatat kalah di Aceh dan Sumatera Barat. Menurut Charta Politika, Prabowo-Gibran meraih suara sebesar 45,78 persen dari 83,78 persen total data yang masuk di Aceh.

Prabowo dikalahkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraup 52,06 persen suara. Sementara itu, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi terakhir hanya dengan 2,16 persen suara.

Kemudian, di Sumatera Barat, Charta Politika mencatat Prabowo-Gibran kalah dengan perolehan suara sebesar 42,63 persen dari total 100 persen data yang masuk.

Anies-Muhaimin memenangi wilayah Sumatera Barat dengan 52,42 persen suara. Ganjar-Mahfud menduduki posisi terakhir dengan raihan suara sebesar 16,50 persen.

Selain itu, Charta Politika juga mencatat suara Prabowo-Gibran kalah di DKI Jakarta. Mereka bersaing ketat dengan Anies-Muhaimin yang menduduki posisi pertama.

Anies-Muhaimin berhasil meraup suara sebesar 41,88 persen dari total 100 persen data yang masuk. Sementara Prabowo-Gibran merengkuh 41,62 persen suara.

Ganjar-Mahfud menduduki posisi terakhir di DKI Jakarta dengan 16,50 persen suara.

Hasil hitung cepat berasal dari survei dan bukan hasil penghitungan resmi. Jumlah suara resmi tetap menunggu penghitungan dan rekapitulasi suara manual oleh KPU.

CNN Indonesia dalam Pemilu 2024 kali ini bekerja sama dengan enam lembaga survei untuk menampilkan hasil quick count. Yaitu, Litbang Kompas, PRC, Poltracking Indonesia, Charta Politika Indonesia, LSI, serta Voxpol Center Research & Consulting.

Enam lembaga itu telah terdaftar dan terverifikasi sebagai 83 lembaga survei atau jajak pendapat dan penghitungan cepat hasil Pemilu 2024 oleh KPU.

 

 

(mab/DAL)
Foto: AP/Vincent Thian

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240216111326-617-1063428/kekalahan-prabowo-di-3-provinsi-versi-quick-count-charta-politika

Charta Politika: Prabowo-Gibran unggul di hampir seluruh wilayah RI

 

Jakarta (ANTARA) – Peneliti lembaga survei Charta Politika Indonesia Ahmad Baihaqi menyatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan data yang masuk dalam hitung cepat lembaga tersebut sebesar 97,8 persen pada 23.18 WIB, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 9 dari 10 kelompok wilayah, kecuali DKI Jakarta.

“Di hampir semua wilayah pasangan Prabowo-Gibran unggul, hanya di DKI saja yang tidak,” ucap Ahmad dalam konferensi pers Hasil Quick Count Pilpres 2024 Charta Politika Indonesia di Jakarta, Rabu.

Ia memerinci, pasangan Prabowo-Gibran unggul paling tinggi di wilayah Maluku Papua dengan 66,82 persen suara, yang diikuti Jawa Timur 63,42 persen, Bali Nusa Tenggara 62,1 persen, Kalimantan 61,3 persen, Sulawesi 61,2 persen, Banten 59,61 persen, Jawa Barat 57,64 persen, Sumatera 57,52 persen, serta Jawa Tengah Yogyakarta 50,75 persen.

Sementara itu di DKI Jakarta, pasangan tersebut memperoleh 41,62 persen suara, sedangkan yang unggul di wilayah ibu kota yaitu pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Secara keseluruhan dari 97,8 persen data yang masuk, Charta Politika mencatat hasil hitung cepat menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan 57,83 persen suara, disusul oleh pasangan Anies-Muhaimin 25,65 persen suara dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai dengan 20 Maret 2024.

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: M Razi Rahman
Foto: ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Survei Charta: PDIP Tertinggi, PPP, PSI, Demokrat Tak Lolos Parlemen

Jakarta, CNN Indonesia — Hasil survei dari lembaga Charta Politika menunjukkan PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya.

Sementara di urutan kedua ada Partai Gerindra yang menempel ketat dan Golkar menyusul di posisi ketiga.

“PDIP (22,6 persen), Gerindra (18,8 persen) dan Golkar (9,3 persen) serta Nasdem (8,8 persen) merupakan partai politik tertinggi pilihan responden pada pertanyaan pilihan partai politik jika pemilihan umum dilaksanakan hari ini,” bunyi keterangan hasil survei yang diterbitkan Charta Politika, Minggu (21/1).

Selain PDIP, Gerindra, Golkar dan NasDem, Charta Politika menyebut ada tiga partai lain yang elektabilitasnya masih berada di atas ambang batas parliamentary threshold sebesar 4 persen. Di antaranya PKB 8 persen, PKS 6,8 persen, dan PAN 4 persen.

Sementara itu, survei ini memprediksi Demokrat, PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen.

Demokrat diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 3,9 persen, diikuti PPP 3,6 persen, Perindo 2,8 persen dan PSI 1,9 persen.

Sementara itu enam partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen. Sementara yang tak menjawab sebesar 8 persen.

Survei Charta Politika mengambil jumlah responden sebanyak 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas dan menggunakan dengan metode wawancara tatap muka.

Penghitungan dilakukan melalui metode sampling multistage random sampling dengan margin of error 2,82 persen. Periode survei ini digelar pada 4-11 Januari 2024.

Sementara itu, hasil survei Poltracking Indonesia sepanjang 1-7 Januari 2024 menunjukkan PDI Perjuangan berasa di peringkat pertama dengan memperoleh angka elektabilitas 20,1 persen. Kemudian diikuti Partai Gerindra (19,9 persen) dan Golkar (10,7 persen) di urutan kedua dan ketiga.

Survei ini memprediksi PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

PPP diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 2,9 persen, diikuti PSI 2 persen, dan Perindo 1,3 persen. Sementara itu partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen.

(rzr/isn)
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

 

 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240121161143-617-1052392/survei-charta-pdip-tertinggi-ppp-psi-demokrat-tak-lolos-parlemen