Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar 34,6 Persen, Prabowo 28,1 Persen, Anies 21,4 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga survei Charta Politika Indonesia memaparkan temuan terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres). Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di peringkat 1 dan disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adapun pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,82 persen.

Pada kesempatan ini, Charta Politika melakukan wawancara terhadap para responden melalui tatap muka. Survei dilakukan pada 2-7 Mei 2023.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Ganjar saat ini sedang memimpin daftar capres dengan elektabilitas tertinggi.

“Kita masuk terlebih dahulu di elektabilitas 10 nama. Ganjar Pranowo memimpin dengan angka 34,6 persen. Nomor 2 ada Pak Prabowo dengan angka 28,1 persen. Nomor 3 ada Mas Anies dengan angka 21,4 persen,” ujar Yunarto dalam jumpa pers virtual, Senin (15/5/2023).

Secara lengkap, survei elektabilitas Charta Politika untuk kandidat capres adalah sebagai berikut:

1. Ganjar Pranowo: 34,6 persen
2. Prabowo Subianto: 28,1 persen
3. Anies Baswedan: 21,4 persen
4. Ridwan Kamil: 4,8 persen
5. Sandiaga Uno: 1,5 persen
6. Erick Thohir: 1,3 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 0,9 persen
8. Airlangga Hartarto: 0,7 persen
9. Khofifah Indar Parawansa: 0,5 persen
10. Puan Maharani: 0,4 persen.

Yunarto menegaskan pertarungan pada Pilpres 2024 kali ini hanya akan berkutat pada tiga teratas, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Pasalnya, kata dia, posisi capres yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam 2 tahun terakhir tidak banyak berubah.

“Dari sini makin tergambarkan pertarungan sulit. Kalau kita baca dari konstelasi bottom up, keinginan publik memang tiga orang yang pantas yang masuk ke dalam pertarungan dan membentuk porosnya sendiri adalah Mas Ganjar, Pak Prabowo dan Mas Anies,” tuturnya.

“Divisi papan atas ini terlalu jauh dengan peringkat keempat dan kelima dan seterusnya,” ucap Yunarto.

Maka dari itu, Yunarto menyarankan agar nama-nama yang tidak masuk ke dalam tiga besar capres harus ‘tahu diri’, tidak perlu terlalu ambisius lagi.

Dia menyebut perebutan cawapres kini menjadi lebih menarik.

“Saya pikir dengan sisa waktu 5 bulan menjelang waktu pendaftaran KPU, harusnya mulai berpikir dari dulunya ingin membuat koalisi dengan penuh ambisi, sekarang harus membuat koalisi dengan tahu diri,” imbuhnya.

Penulis : Adhyasta Dirgantara
Editor : Sabrina Asril
Foto : Ilustrator: KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI)
SUmber : nasional.kompas.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *