Rilis Survei Charta Politika Pilpres & Pileg 4 Provinsi

Pulau Jawa merupakan kunci kemenangan pada setiap pemilihan umum, bagaimanakah peta elektoral
menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 di Pulau Jawa? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, Charta Politika Indonesia mengadakan survei preferensi politik masyarakat di Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur?

1. Press Release:

2. Rilis Survei Banten:

3. Rilis Survei Jawa Barat:

4. Rilis Survei Jawa Timur:

5. Rilis Survei Jawa Tengah:

 

Konstelasi Elektoral Pilpres & Pileg 2019 Pasca Deklarasi Prabowo Subianto

Bagaimana peta elektoral Pileg & Pilpres teraktual? Apakah 2019 akan menjadi ajang rematch Jokowi vs Prabowo?

Siapa saja nama-nama calon wakil presiden yang dianggap berpeluang kuat? Bagaimana pengaruh deklarasi Prabowo terhadap posisi elektoral dirinya dan Gerindra?Seberapa besar efek ketokohan (coat-tail effect) berpengaruh terhadap suara partai)? Apa saja alasan para pemilih ketika memilih partai politik jagoannya (brand association)?

 

Elektabilitas Calon Walikota & Calon Wakil Walikota Kota Bogor 2018

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat Kota Bogor menjelang
pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Bogor 2018. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1 – 5 Maret
2018 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400
responden, yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor (Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Tengah, Bogor
Timur, Bogor Utara dan Tanah Sereal). Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random
sampling) dengan margin of error ± (4,9%) pada tingkat kepercayaan 95%.

 

Elektabilitas Calon Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Timur 2018

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat Jawa Timur menjelang pemilihan
Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2018-2023. Pengumpulan data dilakukan pada 3-8 Maret 2018
melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel
sebanyak 1200 responden, yang tersebar di 38 Kab/Kota. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat
(multistage random sampling) dengan margin of error ± (2,8%) pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei ini, Charta Politika menemukan beberapa temuan menarik yaitu:

 

Elektabilitas Calon Gubernur & Wakil Gubernur Lampung 2018

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat Lampung menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung periode 2019-2024. Pengumpulan data dilakukan pada 6-11 Maret 2018 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 800 responden yang tersebar di 8 Daerah Pemilihan di Provinsi Lampung. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (3,46%)pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei ini, Charta Politika menemukan beberapa temuan menarik.

 

Hasil Quick Count Charta Politika untuk Pilkada DKI Putaran 2

PRESS RELEASE
Hasil Quick Count Charta Politika untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta II
Rabu, 19 April 2017

Charta Politika berpartisipasi dengan melakukan perhitungan cepat (quick count) di Pilgub DKI Jakarta putara dua periode 2018-2023. Ada dua pasangan calon yang maju dalam Pilgub DKI Jakarta putaran kedua yaitu, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat yang mendapatkan nomor urut 2, dan Anies Baswedan Sandiaga Uno yang mendapatkan nomor urut 3.

Dalam Pilgub DKI Jakarta ini ada 13.043 TPS (tempat pemungutan suara) dengan 7.218.280 DPT (daftar pemilih tetap) yang sudah ditetapkan KPU. Dari 13.043 TPS tersebut, Charta Politika memilih 400 TPS sampling yang dipilih secara acak dengan metode Stratified Cluster Sampling dan margin of error (moe +/-) sekitar 2 persen serta tingkat kepercayaan 99%.

Anda bisa download Hasil Quick Count Charta Politika di link bawah ini




Prediksi Hasil Akhir Pilkada DKI Jakarta Putaran Ke-2

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7-12 April 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 782 responden dari 1.000 yang direncanakan, yang tersebar di lima wilayah kota administrasi (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur).

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error± (3,5%) pada tingkat kepercayaan 95%.

File bisa di download di: 




Hasil Quick Count Charta Politika di 2 provinsi dan 3 Kabupaten

Sebanyak 101 daerah sudah melaksanakan Pilkada secara serentak pada 15 Februari 2017. Jutaan masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam Pilkada serentak yang meliputi 7 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub), 76 Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup), serta 18 Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tersebut (Pilwakot).

Dari 101 daerah menggelar Pilkada serentak, Charta Politika berpartisipasi dengan melakukan perhitungan cepat (quick count) di 5 (lima) daerah yaitu 2 provinsi dan 3 kabupaten yang terdiri dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung, dan Kabupaten Muara Jambi.

Dalam Pilkada DKI Jakarta Quick count dilaksanakan di 400 TPS sebagai sampel dengan margin of error 2%, sedangkan di Pilkada Bangka Belitung sebanyak 300 TPS sampel dan MoE 2%, dan dalam Pilkada tingkat kabupaten, Quick count dilaksanakan di 200 TPS sebagai sampel dengan margin of error (moe +/-) sekitar 1 persen. Pemilihan sampel dalam quick count ini menggunakan metode Stratified Cluster Sampling dengan tingkat kepercayaan 99%.

Di setiap TPS sampling, Charta Politika menugaskan satu kontributor relawan untuk mencatat hasil pemilihan dan mengirimkannya ke server yang ada di Jakarta. Satu relawan hanya ditugaskan di satu TPS yang sudah ditetapkan untuk mereka.


Quick count ini bukanlah hasil resmi KPU yang bisa menetapkan pemenang dalam Pilkada, namun quick count bisa menjadi cerminan tentang perolehan suara masing-masing pasangan calon di sejumlah Pilkada yang dilakukan.




Charta Politika: Ahok 39 %, Anies 31,9 %, Agus 21,3 %

Charta Politika menggelar survei pada 3-8 Februari 2017. Dari hasil survei yang dilakukan, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, meraih elektabilitas 21,3 persen.

Pasangan calon pemilihan dua, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mendapat 39 persen, dan pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, 31, 9 persen.

“Sisanya sebanyak 7,8 persen responden menyatakan tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017).

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 764 responden di lima wilayah kota di Jakarta.

Pertanyaan yang diajukan ke responden adalah pasangan mana yang akan dipilih jika hari pencoblosan digelar pada saat dilakukannya survei.

Survei yang dilakukan Charta Politika disebut memiliki multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pendanaan berasal dari dana internal Charta Politika.

Charta Politika: Agus-Sylvi 21,3%, Ahok-Djarot 39%, Anies-Sandi 31,9%

Charta Politika merilis hasil survei terbaru elektabilitas cagub-cawagub DKI. Hasilnya, Ahok-Djarot unggul.

Charta Politika menggelar survei pada 3-8 Februari 2017. Pengambilan data dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini menggunakan 764 sampel di 5 kotamadya di Jakarta. Metodenya multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini dirilis di kantor Charta Politika di Jl Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017) hari ini.

Pertanyaan yang diajukan pada responden yakni “Apabila Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini dan diikuti tiga pasang calon, pasangan mana yang Anda pilih?” Hasilnya pasangan nomor urut 2 Ahok-Djarot unggul dengan elektabilitas 39 persen.

Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan elektabilitas 31,9 persen. Pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di posisi paling buncit dengan elektabilitas 21,3 persen. Sisanya sebanyak 7,8 persen responden menyatakan tidak tahu.

Tren peningkatan elektabilitas terlihat pada pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga. Sedangkan pasangan Agus Sylvi mengalami penurunan.

Survei ini juga merekam elektabilitas para cagub, yaitu Agus, Ahok dan Anies, tanpa para cawagubnya. Elektabilitas Ahok unggul dibandingkan 2 cagub lainnya. Elektabilitas Ahok 34 persen, disusul Anies 28,5 persen dan Agus dengan 19,0 persen.