Persaingan Prabowo dengan Anies Beri Efek Positif ke Ganjar

Jakarta, Beritasatu.com – Persaingan antara figur Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dapat memberikan dampak positif ke Ganjar Pranowo terkait Pilpres 2024. Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Ganjar dinilai tidak akan terlalu terganggu oleh persaingan dimaksud karena Prabowo dan Anies memiliki ceruk pemilih yang sama untuk diperebutkan.

Dalam acara Obrolan Malam Fristian yang disiarkan di BTV, Rabu (30/11/2022), Yunarto menilai bahwa Pemilu 2024 nanti tidak bisa terlepas sepenuhnya dari pengaruh Pemilu 2014 dan 2019. Dua ajang pemilu tersebut menurutnya telah menciptakan ceruk pemilih tersendiri.

“Ceruk yang dimiliki oleh Jokowi (Presiden Joko Widodo) dan dulu ceruk yang dimiliki oleh pihak oposisi diwakili oleh Pak Prabowo,” ujar Yunarto saat hadir secara daring.

Namun demikian, situasi berubah ketika Prabowo masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Sementara di sisi lain, ceruk pemilih yang menghendaki Indonesia yang berbeda dari era pemerintahan Jokowi tetap ada. Dari sana, menurut Yunarto Anies bisa memperoleh limpahan suara.

“Itu yang menyebabkan kalau tadi saya sebutkan breakdown data basis pemilih Anies itu hampir mirip dengan data Pak Prabowo kemarin. Tetapi masih ada sebagian yang bisa dipertahankan Pak Prabowo. Jadi itu juga betul yang menyebabkan Mas Ganjar lebih seperti berdiri sendiri, dalam pertarungan di antara ketiga orang ini tidak terlalu terganggu,” tutur Yunarto.

Sementara dalam persaingan antara Prabowo dengan Anies, Yunarto menilai akan terjadi sebuah kanibalisme atau saling serang antara basis pendukung mereka yang serupa. Hanya saja, dia menilai bisa saja baik Prabowo maupun Anies memperoleh keuntungan dari persaingan ini dibanding Ganjar.

“Kalau terjadi putaran kedua, karena persinggungan market di antara Prabowo dan Anies ini lebih bersinggungan, suara di antara keduanya itu lebih mungkin lari ke salah satu di antara mereka. Ganjar akan lebih mendapatkan limpahan lebih kecil,” ujar Yunarto.

 

Oleh : Muhammad Aulia / WIR
Foto : Beritasatu.com/Tangkapan Layar
Sumber : Beritasatu.com

Survei Charta Politika: Persaingan Kandidat Capres Mengerucut ke Dua Nama, Ganjar dan Anies

JAKARTA, KOMPAS.com – Survei terbaru Charta Politika mengenai kandidat calon presiden (capres) menempatkan Ganjar Pranowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 32,6 persen.

Kemudian, di urutan kedua ada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya naik menjadi 23,1 persen.

Anies berhasil menggeser Prabowo Subianto ke posisi ketiga. Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu turun di angka 22,0 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, persaingan kandidat capres ke depan tereduksi menjadi dua nama saja, yakni Ganjar dan Anies.

“Cenderung akan mengerucut bukan lagi berbicara mengenai tiga nama, spekulasi saya ini akan mengerucut kepada Ganjar dan Anies,” kata Yunarto dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Meski sosok Prabowo masih banyak diminati, namun, kata Yunarto, data menunjukkan bahwa nama Ganjar dan Anies lebih mendominasi di berbagai wilayah.

Menurut Yunarto, situasi ini tak lepas dari sejarah Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 yang menghadap-hadapkan Jokowi dengan Prabowo.

Sosok Ganjar kini menjadi yang paling lekat dicitrakan sebagai penerus Jokowi. Sementara, figur yang identik dengan antitesa presiden bukan lagi Prabowo, melainkan Anies.

Oleh karenanya, tak heran jika kini dukungan publik menguat ke Ganjar dan Anies, sementara Prabowo mulai terpinggirkan.

“Kecenderungan penguasaan wilayah ini mulai mengerucut kepada dua nama,” kata Yunarto.

Di luar nama-nama tersebut, ada beberapa tokoh lainnya yang juga potensial menjadi capres. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati peringkat keempat survei dengan elektabilitas 5,6 persen.

Kemudian secara berturut-turut ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (3,5 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,0 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen).

Lalu, di urutan delapan dan seterusnya ada sosok Ketua DPR RI Puan Maharani (1,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,5 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,4 persen).

Adapun survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.

Editor : Fitria Chusna Farisa
FOto : KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO-GARRY LOTULUNG
Sumber : Kompas.com

Survei Charta Politika: PDIP Masih Lebih Unggul Daripada Gerindra dan Golkar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil survei nasional Charta Politika Indonesia, menemukan PDI Perjuangan (PDIP) unggul dari Gerindra dan Golkar dalam elektabilitas partai politik.

PDIP masih menjadi partai yang paling dipilih masyarakat, dengan persentase 21,7 persen.

Kemudian, di urutan kedua ada Gerindra dengan angka 14,5 persen.

“Kalau kita lihat PDI Perjuangan masih memimpin dengan angka 21,7 persen. Diikuti oleh Gerindra dengan angka 14,5 persen, di posisi kedua,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, melalui pertemuan daring, Selasa (29/11/2022).

Selanjutnya, diikuti Partai Golkar di urutan ketiga.

“Golkar ada di posisi ketiga dengan 9,8 persen,” kata pria yang kerap disapa Toto itu.

Adapun di posisi empat ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kemudian, diikuti Partai Demokrat di posisi lima.

“PKB ada di posisi keempat dengan 8,5 persen. Demokrat ada di posisi kelima dengan 7,3 persen,” ujar Toto.

Adapun posisi enam dan seterusnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 6,9 persen, NasDem 6 persen, PAN 4 persen, Perindo 2,5 persen.

“Dan partai-partai lain yang masih ada di bawah angka satu persen dengan angka tidak tahu-tidak jawab masih ada di angka 13,1 persen,” ungkap Toto.

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 4-12 November 2022 melalui metode wawancara tatap muka, di seluruh kelurahan atau desa di Indonesia.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1220 orang, margin of error 2,83 persen dan responden minimal berusia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
Foto: Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com

Elektabilitas Ganjar Pranowo Konsisten Naik

Jakarta, Beritasatu.com – Hasil survei terbaru lembaga Charta Politika Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menunjukkan tren positif untuk menghadapi Pilpres 2024. Ganjar Pranowo kembali mengalahkan elektabilitas dua pesaingnya, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Survei terbaru Charta Politika dilakukan pada 4-12 November 2022 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling dan margin of error 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam paparannya secara daring, Selasa (29/11/2022), menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo konsisten mengalami kenaikan. Pada Desember 2021, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 28,2%, lalu pada April 2022 mengalami kenaikan menjadi 29,2% dan 31,2% pada Juni 2022. Lalu, kembali naik pada September 2022 dengan elektabilitas 31,3% dan pada Oktober 2022 berada pada angka 32,6%.

“Elektabilitas Ganjar konsisten mengalami kenaikan,” tegas Yunarto.

 

Posisi kedua, lanjut Yunarto, ditempati Anies Baswedan dengan angka elektabilitas 23,1%, disusul Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 22%. Tren elektabilitas keduanya relatif stabil, tetapi berdasarkan survei terakhir elektabilitas Anies mengalami kenaikan, sekaligus menggeser Prabowo.

“Sebelumnya elektabilitas Prabowo lebih unggul dan survei pada Oktober 2022 ini justru Anies mengalami kenaikan elektabilitas dari 20,6% pada September 2022 dan sekarang pada 23,1%. Prabowo mengalami penurunan dari 24,4% pada September 2022 menjadi 22% pada Oktober ini,” ungkap Yunarto.

 

Oleh : Yustinus Paat / AB
Foto : Pemprov Jateng
Sumber : Beritasatu.com

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Anies, lalu Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjuarai survei elektabilitas calon presiden (capres) yang dirilis lembaga survei Charta Politika, Selasa (29/11/2022).

Tingkat elektoral politisi PDI Perjuangan itu tembus angka 30 persen.

“Ganjar Pranowo masih ada di peringkat pertama dengan angka 32,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Dalam survei yang dirilis sebelumnya atau September 2022, Ganjar telah menempati urutan puncak dengan tingkat elektabilitas 31,3 persen.

Hanya saja, pada survei terbaru ini, terjadi perubahan urutan elektabilitas di peringkat kedua dan ketiga. Urutan kedua ditempati oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 23,1 persen.

Lalu, di peringkat ketiga ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitas Menteri Pertahanan itu mencapai 22,0 persen.

Menurut survei ini, Anies berhasil menggeser Prabowo dari urutan kedua menjadi tiga.

“Kalau di bulan September itu masih dipegang oleh Pak Prabowo dengan peringkat kedua, sekarang Pak Prabowo di tingkat ketiga,” ujar Yunarto.

Setelahnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati peringkat empat dengan elektabilitas 5,6 persen.

Kemudian secara berturut-turut ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (3,5 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,0 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen).

Lalu, di urutan 8 dan seterusnya ada sosok Ketua DPR RI Puan Maharani (1,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,5 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,4 persen).

Membaca tren yang ada, kata Yunarto, persaingan para tokoh ke depan tidak lagi fokus pada Ganjar, Anies, dan Prabowo, tetapi tereduksi menjadi dua nama saja, yaitu Ganjar dan Anies.

Meski nama Prabowo masih banyak diminati, namun, kata Yunarto, data menyebutkan bahwa nama Ganjar dan Anies lebih mendominasi di berbagai wilayah.

“Kecenderungan yang tadinya penguasaan wilayah itu masih tersebar di tiga nama, kalau kita baca data ini mulai mengerucut ke dua nama,” kata dia.

Adapun survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen

Editor : Fitria Chusna Farisa
Ilustrator: KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI
Sumber: Kompas.com

Jokowi Dukung Ganjar atau Prabowo, Begini Analisa Yunarto Wijaya

VIVA Politik – Gesture Presiden Joko Widodo atau Jokowi jadi perhatian di tengah dinamika politik menuju Pilpres 2024. Jokowi dikaitkan dengan dukungan politiknya terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pengamat politik Yunarto Wijaya menganalisa sampai saat ini belum bisa dipastikan sikap Jokowi meng-endorse antara Ganjar atau Prabowo. Menurut dia, jika merujuk di Amerika Serikat, maka seorang Presiden punya sikap untuk memastikan legacy-nya dalam dukungan politiknya.

“Yang tidak boleh adalah menggunakan kekuasaan ketika dia masih berkuasa,” kata Yunarto dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA pada Selasa, 8 November 2022.

Menurut dia, dengan berbagai momen belakangan ini, Jokowi dikaitkan dengan tafsir dukungan ke Ganjar, Prabowo, Airlangga Hartarto, hingga Erick Thohir.

Dia bilang dalam hal ini bisa disimpulkan siapa yang membuat nyaman Jokowi. Dari momen ini yang sering dibahas adalah Ganjar.

Momen Rakernas Projo Pun, dia mengaitkan dengan rakernas relawan Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah pada Mei 2022. Saat itu, hadir Ganjar dan disinggung langsung oleh Jokowi ketika acara berlangsung.

“Kenapa? Karena ini untuk pertama kalinya Pak Jokowi bicara mengenai Pilpres 2024 di hadapan relawan Pilpres. Terkait sosok satu-satunya yang hadir di situ yang bisa ditafsirkan adalah Ganjar Pranowo,” jelas Yunarto.

Yunarto juga menyinggung gesture Jokowi yang belakangan ini kerap dikaitkan dengan Prabowo. Kata dia, dukungan Jokowi ke Prabowo ditafsirkan secara eksplisit.

Meski demikian, ia juga menyinggung saat Jokowi secara implisit ditafsirkan beri dukungan ke Airlangga Hartarto ketika puncak acara HUT Golkar ke-58.

“Kita tafsirkan juga secara implisit, ada dukungan juga yang diberikan kepada Airlangga. Yang keempat mas Erick Thohir yang berani kemudian bergerak kita lihat atributnya di mana-mana,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika tersebut.

Namun, untuk melihat bentuk dukungan, menurutnya perlu dilihat variabel peluang menang yang besar. Variabel peluang menang itu jadi perhatian selain chemistry.

“Pada skala ini, kita hanya tahu hanya ada dua nama yang menuhi prasyarat minimal sesuai survei sekarang hanya mas Ganjar dan Pak Prabowo. Itu yang jadi menarik, ketika kita perdebatkan adalah apakah Ganjar atau Prabowo?” lanjut Yunarto.

Ganjar Ada Otoritas Megawati

Bagi dia, baik Ganjar dan Prabowo sudah memenuhi syarat dari chemistry dan variabel peluang menang. Menurutnya, dari gesture-gesture beberapa tahun ini, kedua tokoh itu peluang menang.

Tapi, Yunarto punya catatan untuk dukungan terhadap Ganjar. Dia menyoroti demikian karena ada perbedaan antara dukungan ke Ganjar dan Prabowo.

“Ada perbedaan sebetulnya hal yang paling berat dilakukan Pak Jokowi ketika ingin menyatakan dukungan itu menurut saya adalah kepada mas Ganjar. Dalam situasi sekarang ya,” ujarnya.

Dia menekankan ke Ganjar karena sama-sama kader PDIP seperti Jokowi. “Ketika beliau menyampaikan dukungan seakan-akan ada otoritas lain. Katakanlah ada otoritas yang mengatakan tersebut ada Ibu Megawati,” tutur Yunarto.

Menurutnya, berbeda saat menyatakan dukungan ke Airlangga atau Prabowo. Dia menyebut dua tokoh itu tak ada otoritas lain. “Hal itu kemudian menurut saya kehati-hatian kepada mas Ganjar akan lebih menarik untuk kita lihat misterinya,” sebut Yunarto.
Meski demikian, ia menganalisa hingga detik ini, secara eksplisit bicara dukungan Jokowi lebih ke Ganjar. Baca Juga :

“Saya mesti mengatakan sampai detik ini hal-hal yang paling eksplisit adalah dukungan kepada Ganjar Pranowo dalam Rakernas Projo di bulan Mei,” katanya.

Oleh: Hardani Triyoga
Sumber foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden
Sumber: Viva.co.id

Survei Charta Politika: Di Sumut dan Kaltim, Elektabilitas Ganjar Unggu

JAKARTA – Ganjar Pranowo berada di puncak elektabilitas sebagai calon presiden (capres) 2024 berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia bertajuk “Preferensi Sosial dan Politik” di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. Ganjar mengungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Di Sumatera Utara, Ganjar berada di urutan pertama dengan mengantongi 26,8 persen dukungan responden. Di posisi kedua ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencapai 24,3 persen. Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, 22,9 persen.

”Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi, unggul tipis di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Kemudian, nama-nama lainnya berada di bawah 6 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 8,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Jumat (21/10/22).

Elektabilitas Ganjar kembali unggul di Kalimantan Timur dibandingkan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang berada di urutan kedua dan ketiga. Ganjar memperoleh elektabilitas tertinggi dengan raihan 26,6 persen pada simulasi 10 nama capres.

Elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi kedua sebanyak 25,3 persen dan Prabowo Subianto 23,8 persen. Sedangkan, nama-nama lainnya hanya memperoleh angka di bawah 4 persen.

”Sementara, kita lihat di Kalimantan Timur, Ganjar kembali mendapatkan elektabilitas tertinggi. Unggul tipis di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto,” terang Yunarto.
Sekadar informasi, survei di Sumatera Utara dilakukan pada tanggal 20 – 27 September 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error 3,46 persen. Lalu, di Kalimantan Timur, survei dengan kriteria yang sama dilakukan pada 28 September – 4 Oktober 2022, dengan jumlah sampel 800 responden dan margin of error 3,46 persen.

Kriteria responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih yang diwawancara tatap muka atau face to face interview. Sampel dipilih dengan metode sampling multistage random sampling.p

Puguh Hariyanto
Foto: SINDOnews
Sumber: https://bit.ly/3TN4I3l

Survei Charta Politika: Prabowo Paling Banyak Dipilih Jadi Capres oleh Masyarakat Jaba

JAKARTA – Hasil survei Charta Politika Indonesia menyebut Prabowo Subianto memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi dari masyarakat Provinsi Jawa Barat (Jabar). Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan pada September 2022.

“Prabowo Subianto menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, Jumat (21/10/2022).

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu memperoleh elektabilitas sebesar 31,3%. Sementara, Anies Baswedan menduduki peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 19,1%. Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menduduki peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 18,3%. Pada posisi keempat, diisi oleh Ganjar Pranowo dengan memperoleh elektabilitas sebesar 16,3%. Sementara, Airlangga Hartarto menduduki peringkat kelima dengan memperoleh elektabilitas sebesar 3,2%.

Agus Harimurti Yudhyono (AHY) menyusul dengan elektabilitas sebesar 2,1%. Di bawahnya, terdapat sosok Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 1,7%. Sementara, Puan Maharani berada di peringkat kedelapan dengan elektabilitas sebesar 1,2%. Di posisi kesembilan, nama Erick Thohir muncul dengan elektabilitas sebesar 0,7%, dan terakhir ada nama Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 0,1%. “Tidak tahu atau tidak jawab 5,8%,” ujarnya.

Untuk diketahui, survei Charta Politika Indonesia di Provinsi Jawa Barat ini dilakukan pada tanggal 20-27 September 2022 kemarin. Di mana, sebanyak 1.200 responden yang diambil dalam survei ini.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Sementara, metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95%.

Felldy Utama
Foto: SINDOnews
Sumber: https://bit.ly/3z3NdUH

Survei Charta Politika: Gibran Unggul Gantikan Ganjar di Pilkada Jateng

JAKARTA, KOMPAS.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang menggantikan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada tahun 2024.

Berdasarkan survei Charta Politika Indonesia terkait Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022, nama Gibran unggul dibanding calon kepala daerah lainnya dengan angka 37,7 persen.
Capaiannya bahkan cukup lebar dibanding dengan nama-nama lain di posisi selanjutnya.
“Secara tertutup, Gibran Rakabuming Raka menjadi pilihan responden tertinggi sebagai Kepala Daerah Jawa Tengah (37,7 persen),” jelas Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam survei, dikutip Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Dalam survei itu, Gibran unggul atas Taj Yasin Maimoen yang mendapatkan suara 12,5 persen. Ia pun unggul dari Hendrar Prihardi (Hendi) yang mendapat 7,7 persen.

Lalu, FX Hadi Rudyatmo hanya mendapatkan suara sebesar 4,7 persen. Diikuti Achmad Husein sebesar 3,7 persen, Sudirman Said sebesar 3,1 persen, Rustriningsih 2,2 persen, Komjen Condro Kirono sebesar 0,5 persen, dan lainnya sebesar 2,3 persen.
“Pada pertanyaan tertutup terkait jika pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2024 dilaksanakan hari ini, Gibran Rakabuming Raka cukup mendominasi pilihan publik sebagai calon Gubernur pada simulasi yang dilakukan,” sebut Yunarto.

Hasil survei juga mengungkapkan, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di Jawa Tengah sangat baik, berada di atas angka 80 persen.

Sementara itu, tingkat pengetahuan masyarakat tentang Pemilu 2024 sudah berada atas 65 persen yang menyatakan mereka tahu.
Hal ini mengindikasikan sosialisasi Pemilu 2024 sudah mulai merata di wilayah Jawa Tengah.

Sebagai informasi, survei di Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan jumlah sampel 1.200 responden, yang dilakukan pada 20-27 September 2022.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan protokol kesehatan yang ketat. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Bagus Santosa
Foto : KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati

 

Gibran Unggul di Survei Pilgub Jateng Charta Politika: Tunggu Sukmben Wae!

Solo – Nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menempati urutan teratas dalam survei elektabilitas pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024 versi Charta Politika.

Survei yang dilakukan pada 20-27 September 2022 itu, menempatkan Gibran di urutan pertama dengan perolehan 37,7 persen. Sementara di urutan kedua ada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan 17,5 persen, dan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan 7,7 persen.

“Mosok? Saya belum lihat surveinya, kalau tertinggi biasanya incumbent,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (14/10/2022).

Gibran menanggapi santai survei tersebut. Sebab, dia menilai Pemilu masih lama, sehingga ia ingin fokus pada pekerjaannya sebagai Wali Kota Solo.

Hasil survei tersebut cukup tinggi, mengingat Gibran merasa tidak melakukan kampanye untuk maju sebagai Calon Gubernur Jateng.

“Aku ra tau (aku tidak pernah) kampanye di Jateng. Biasa-biasa wae (biasa-biasa saja). Tunggu sukmben wae (besuk saja),” ucapnya.

Terlebih, belum ada pembicaraan dengan partai politik (Parpol) untuk dirinya tetap di Solo atau maju sebagai Gubernur di Jateng atau DKI Jakarta. “Belum ada arahan (Parpol). Jik suwe (masih lama),” ujar Politisi PDIP Solo itu.

Saat ditanya, lebih tertarik memimpin Jateng atau DKI Jakarta, Gibran menyerahkan semuanya kepada masyarakat. Sebab, nilai surveinya di Jateng baru memperoleh 37,7 persen.

Sementara dalam survei terbaru Pilgub DKI Jakarta versi Political Statistics (Polstat), Gibran berada di urutan ke-3 dengan perolehan 10,5 persen.

“Ini bukan masalah tertarik tidak tertarik, tapi warga gelem ora (mau tidak). Ya kan cuma 37 persen. Sisane? Sisane ra gelem,” ucapnya.

Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menerangkan, dia tidak memikirkan hasil survei yang dilakukan. Hingga saat ini, dia menegaskan masih belum memutuskan kelanjutan karir politiknya di Pemilu 2024

“Waktunya masih panjang, saya belum memutuskan apa-apa. Survei ya kayak gitu, ra mikir survei,” pungkasnya.

 

Agil Trisetiawan Putra – detikJateng
Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Sumber: https://bit.ly/3MCSnML