Hasil Quick Count Pileg Versi Charta Politika: PSI Tidak Lolos ke Parlemen

JAKARTA – Lembaga konsultan politik Charta Politika merilis hasil hitung cepat atau quick coint Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Hasilnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi tak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4%.

Dari hasil hitung cepat, Charta Politika memprediksi partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu hanga meraih 2,92% suara. Dengan demikian, PSI tak lolos ke parlemen.

Selain PSI, ada juga Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PBB, PSI, Partai Perindo, dan Partai Ummat. Partai Buruh hanya memperoleh 0,67%; Gelora 0,98%; Hanura 0,86%; Garuda 0,43%; PBB dan Partai Ummat 0,54%; dan Partai Perindo 1,49%.

“Untuk Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, PSI, Perindo, dan Ummat diprediksi tidak lolos PT (parliamentary threshold),” ujar Peneliti Charta Politika Ardha Ranadireksa, Senin (4/3/2024).

Charta Politika juga memprediksi partai yang lolos ambang batas parlemen. PDIP diperkirakan memperoleh raihan suara terbanyak 16,11% dengan perkiraan kursi terbanyak 114 dan raihan kursi minimal 103.

Kemudian, Partai Golkar meraih 14,42% dengan perkiraan mendapat 105 kursi maksimal dan minimal meraih 94 kursi. Gerindra meraih 13,45% dengan perkiraan mendapat 96 kursi maksimal dan minimal meraih 82 kursi.

Selanjutnya, PKB diprediksi meraih 10,47% suara dengan perkiraan maksimal dapat 75 kursi dan minimal 65 kursi. Partai NasDem diperkirakan meraih 9,37% suara dengan perkiraan mendapat 70 kursi maksimal dan minimal meraih 57 kursi.

PKS diprediksi meraup 8,78% suara dengan perolehan maksimal kursi 60 dan jumlah minimal dapat 44 kursi. Kemudian ada Partai Demokrat yang diperkirakan meraup 7,62% suara dengan prediksi mendapat maksimal 55 kursi dan minimal meraih 42 kursi.

Terakhir, PAN diprediksi bakal mendapat 7% suara dengan perkiraan jumlah maksimal 50 kursi dan minimal dapat 40 kursi. Sedangkan PPP berpotensi lolos ke parlemen dengan raihan 3,96% suara.

 

Achmad Al Fiqri
Foto: Dok SINDOnews

Prediksi Kursi DPR PDIP, Golkar hingga Gerindra Versi Charta Politika

Jakarta – Lembaga konsultan politik Charta Politika Indonesia memprediksi sembilan partai politik lolos DPR RI hasil Pemilu 2024. Lalu, bagaimana komposisi kursi parlemen berdasarkan prediksi Charta Politika?

Berdasarkan keterangan Charta Politika, Senin (4/3/2024), lembaga ini menggelar quick count Pemilu 2024 di 38 provinsi dengan menggunakan sampel sebanyak 2.000 TPS dengan suara masuk 100%.

Sampling dilakukan secara acak menggunakan metode stratified cluster sampling, dengan margin of error sebesar +/- 1% dengan tingkat kepercayaan 99%. Hasil quick count menyatakan PDIP unggul di Pileg 2024.

PKB 10,47%
Gerindra 13,45%
PDIP 16,11%
Golkar 14,42%
NasDem 9,37%
Buruh 0,67%
Gelora 0,98%
PKS 8,78%
PKN 0,39%
Hanura 0,86%
Garuda 0,43%
PAN 7%
PBB 0,54%
Demokrat 7,62%
PSI 2,92%
Perindo 1,49%
PPP 3,96%
Ummat 0,54%

Berdasarkan data yang masuk, delapan partai politik berada di atas 4%. Dengan demikian diprediksi delapan partai politik tersebut akan lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen.

Partai-partai tersebut adalah: PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PAN, dan Demokrat. Sementara PPP dikategorikan berpotensi lolos parliamentary threshold. Sedangkan untuk Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, PSI, Perindo, dan Ummat diprediksi tidak lolos PT. Charta menyatakan, maksimal jumlah partai politik yang akan menduduki parlemen adalah sebanyak 9 partai politik.

Prediksi raihan kursi DPR mendatang adalah sebagai berikut:

PKB
Minimum: 65
Maksimum: 75

Gerindra
Minimum: 82
Maksimum: 96

PDIP
Minimum: 103
Maksimum: 114

Golkar
Minimum: 94
Maksimum: 105

NasDem
Minimum: 57
Maksimum: 70

Buruh
Minimum: –
Maksimum: –

Gelora
Minimum: –
Maksimum: –

PKS
Minimum: 44
Maksimum:60

PKN
Minimum: –
Maksimum: –

Hanura
Minimum: –
Maksimum: –

Garuda
Minimum: –
Maksimum: –

PAN
Minimum: 40
Maksimum: 50

PBB
Minimum: –
Maksimum: –

Demokrat
Minimum: 42
Maksimum: 55

PSI
Minimum: –
Maksimum: –

Perindo
Minimum: –
Maksimum: –

PPP
Minimum: 0
Maksimum: 15

Ummat
Minimum:-
Maksimum:-

Charta menyatakan quick count bukanlah hasil resmi Pemilu 2024. Selain itu, prediksi raihan jumlah kursi di DPR bergantung pada perolehan suara partai politik di setiap dapil.

 

Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Rolando Fransiscus Sihombing – detikNews
(rfs/gbr)

 

Kekalahan Prabowo di 3 Provinsi Versi Quick Count Charta Politika

Jakarta, CNN Indonesia — Pasangan calon presiden-wakil Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi hasil perolehan suara sementara Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

Paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju ini diprediksi menang hanya dalam satu putaran. Perolehan suara paslon ini menembus di atas 55 persen di sejumlah survei.

Namun, terdapat beberapa provinsi yang menunjukkan Prabowo-Gibran harus menelan kekalahan. Beberapa provinsi itu yakni, Aceh, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta.

Berdasarkan quick count Charta Politika, perolehan suara Prabowo-Gibran tercatat kalah di Aceh dan Sumatera Barat. Menurut Charta Politika, Prabowo-Gibran meraih suara sebesar 45,78 persen dari 83,78 persen total data yang masuk di Aceh.

Prabowo dikalahkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraup 52,06 persen suara. Sementara itu, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi terakhir hanya dengan 2,16 persen suara.

Kemudian, di Sumatera Barat, Charta Politika mencatat Prabowo-Gibran kalah dengan perolehan suara sebesar 42,63 persen dari total 100 persen data yang masuk.

Anies-Muhaimin memenangi wilayah Sumatera Barat dengan 52,42 persen suara. Ganjar-Mahfud menduduki posisi terakhir dengan raihan suara sebesar 16,50 persen.

Selain itu, Charta Politika juga mencatat suara Prabowo-Gibran kalah di DKI Jakarta. Mereka bersaing ketat dengan Anies-Muhaimin yang menduduki posisi pertama.

Anies-Muhaimin berhasil meraup suara sebesar 41,88 persen dari total 100 persen data yang masuk. Sementara Prabowo-Gibran merengkuh 41,62 persen suara.

Ganjar-Mahfud menduduki posisi terakhir di DKI Jakarta dengan 16,50 persen suara.

Hasil hitung cepat berasal dari survei dan bukan hasil penghitungan resmi. Jumlah suara resmi tetap menunggu penghitungan dan rekapitulasi suara manual oleh KPU.

CNN Indonesia dalam Pemilu 2024 kali ini bekerja sama dengan enam lembaga survei untuk menampilkan hasil quick count. Yaitu, Litbang Kompas, PRC, Poltracking Indonesia, Charta Politika Indonesia, LSI, serta Voxpol Center Research & Consulting.

Enam lembaga itu telah terdaftar dan terverifikasi sebagai 83 lembaga survei atau jajak pendapat dan penghitungan cepat hasil Pemilu 2024 oleh KPU.

 

 

(mab/DAL)
Foto: AP/Vincent Thian

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240216111326-617-1063428/kekalahan-prabowo-di-3-provinsi-versi-quick-count-charta-politika

Charta Politika: Prabowo-Gibran unggul di hampir seluruh wilayah RI

 

Jakarta (ANTARA) – Peneliti lembaga survei Charta Politika Indonesia Ahmad Baihaqi menyatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan data yang masuk dalam hitung cepat lembaga tersebut sebesar 97,8 persen pada 23.18 WIB, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 9 dari 10 kelompok wilayah, kecuali DKI Jakarta.

“Di hampir semua wilayah pasangan Prabowo-Gibran unggul, hanya di DKI saja yang tidak,” ucap Ahmad dalam konferensi pers Hasil Quick Count Pilpres 2024 Charta Politika Indonesia di Jakarta, Rabu.

Ia memerinci, pasangan Prabowo-Gibran unggul paling tinggi di wilayah Maluku Papua dengan 66,82 persen suara, yang diikuti Jawa Timur 63,42 persen, Bali Nusa Tenggara 62,1 persen, Kalimantan 61,3 persen, Sulawesi 61,2 persen, Banten 59,61 persen, Jawa Barat 57,64 persen, Sumatera 57,52 persen, serta Jawa Tengah Yogyakarta 50,75 persen.

Sementara itu di DKI Jakarta, pasangan tersebut memperoleh 41,62 persen suara, sedangkan yang unggul di wilayah ibu kota yaitu pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Secara keseluruhan dari 97,8 persen data yang masuk, Charta Politika mencatat hasil hitung cepat menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan 57,83 persen suara, disusul oleh pasangan Anies-Muhaimin 25,65 persen suara dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai dengan 20 Maret 2024.

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: M Razi Rahman
Foto: ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Survei Charta: PDIP Tertinggi, PPP, PSI, Demokrat Tak Lolos Parlemen

Jakarta, CNN Indonesia — Hasil survei dari lembaga Charta Politika menunjukkan PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya.

Sementara di urutan kedua ada Partai Gerindra yang menempel ketat dan Golkar menyusul di posisi ketiga.

“PDIP (22,6 persen), Gerindra (18,8 persen) dan Golkar (9,3 persen) serta Nasdem (8,8 persen) merupakan partai politik tertinggi pilihan responden pada pertanyaan pilihan partai politik jika pemilihan umum dilaksanakan hari ini,” bunyi keterangan hasil survei yang diterbitkan Charta Politika, Minggu (21/1).

Selain PDIP, Gerindra, Golkar dan NasDem, Charta Politika menyebut ada tiga partai lain yang elektabilitasnya masih berada di atas ambang batas parliamentary threshold sebesar 4 persen. Di antaranya PKB 8 persen, PKS 6,8 persen, dan PAN 4 persen.

Sementara itu, survei ini memprediksi Demokrat, PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen.

Demokrat diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 3,9 persen, diikuti PPP 3,6 persen, Perindo 2,8 persen dan PSI 1,9 persen.

Sementara itu enam partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen. Sementara yang tak menjawab sebesar 8 persen.

Survei Charta Politika mengambil jumlah responden sebanyak 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas dan menggunakan dengan metode wawancara tatap muka.

Penghitungan dilakukan melalui metode sampling multistage random sampling dengan margin of error 2,82 persen. Periode survei ini digelar pada 4-11 Januari 2024.

Sementara itu, hasil survei Poltracking Indonesia sepanjang 1-7 Januari 2024 menunjukkan PDI Perjuangan berasa di peringkat pertama dengan memperoleh angka elektabilitas 20,1 persen. Kemudian diikuti Partai Gerindra (19,9 persen) dan Golkar (10,7 persen) di urutan kedua dan ketiga.

Survei ini memprediksi PPP, PSI, dan Perindo tak melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024 karena tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

PPP diprediksi hanya merengkuh elektabilitas sebesar 2,9 persen, diikuti PSI 2 persen, dan Perindo 1,3 persen. Sementara itu partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya tak mampu mendapat elektabilitas di atas 1 persen.

(rzr/isn)
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

 

 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240121161143-617-1052392/survei-charta-pdip-tertinggi-ppp-psi-demokrat-tak-lolos-parlemen

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar ”Rebound”, Anies Meningkat, Prabowo Stagnan

Berdasarkan hasil survei terbaru Charta Politika, masih ada 20,9 persen pemilih yang masih bisa berubah pilihannya.

 

JAKARTA, KOMPAS — Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mulai naik kembali dan hampir bersinggungan dengan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebaliknya, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menurun. Dengan perolehan elektabilitas para kandidat yang ada saat ini, kemungkinan besar Pemilihan Presiden 2024 bakal berlangsung dua putaran.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia periode survei 4-11 Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai 28 persen. Ini artinya, elektabilitas pasangan calon (paslon) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mulai rebound dibandingkan dengan survei sebelumnya, periode 20-27 Desember 2023, yang sebesar 26,5 persen.

Dalam survei kali ini, Charta Politika menggunakan metode wawancara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden. Adapun tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,82 persen.

Capres Ganjar Pranowo (tengah) beserta istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

Capres Ganjar Pranowo (tengah) beserta istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: DOKUMENTASI TPN GANJAR-MAHFUD

Analis politik dari Charta Politika, Nachrudin, dalam jumpa pers daring, Minggu (21/1/2024), mengatakan, jika melihat tren elektabilitas Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya sempat turun pada periode November hingga Desember 2023. Padahal, pada Oktober 2023, elektabilitas mereka sempat menyentuh 36,8 persen.

”Tetapi, di survei Januari 2024 ini, (elektabilitas) Ganjar-Mahfud sedikit rebound. Mungkin ini akibat debat capres yang kemarin terlaksana. Juga ada kenaikan (elektabilitas) di pasangan Anies-Muhaimin,” ujar Nachrudin.

Kenaikan elektabilitas Anies-Muhaimin terlihat dari hasil survei periode Januari ini. Dari hasil survei periode Desember, elektabilitas pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebesar 26,3 persen dan kini menjadi 26,7 persen.

”Jadi, ada persaingan ketat antara paslon nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud) dan 1 (Anies-Muhaimin) karena keunggulan Ganjar masih di angka 1,3 persen. Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat,” ucap Nachrudin.

Warga berfoto di depan baliho calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Lapangan Jatipamor, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Foto: KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Gibran, jika dibandingkan dengan hasil survei periode Desember, turun sebanyak 1,6 persen, dari 43,8 persen menjadi 42,2 persen.

”Elektabilitas Prabowo-Gibran malah belum ada kenaikan signifikan. Kalau dilihat penurunan di 43,8 persen ke 42,2 persen masih di rentang kesalahan. Jadi, ada stagnasi di Prabowo dan Gibran,” ucap Nachrudin.

Bisa berubah

Charta Politika kemudian juga mengecek kemantapan pilihan pemilih. Hasilnya, sebesar 75,7 persen pemilih sudah merasa yakin dengan pilihan pasangan capres-cawapresnya. Namun, masih ada 20,9 persen yang kemungkinan bisa berubah pilihannya.

Margin of error sekarang 2 persen. Jadi, kalau kami masih anggap Ganjar dan Anies ini agak bersaing ketat.

Charta Politika juga tidak menemukan adanya gejala yang signifikan terkait pemilih yang tidak sejalan dengan pilihan bakal capres yang diusung partai politiknya. Sebab, dari hasil survei yang ada, pemilih partai sudah cenderung solid mendukung paslon yang diusung oleh partainya tersebut.

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat hadir memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi Capres dan Cawapres di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir dalam acara tersebut. Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan mereka akan penegakkan antikorupsi. Selain itu, penyampaian paslon yang diwakilkan oleh capres masing-masing juga mengutarakan langakah-langkah yang akan ditempuh beserta alasannya dalam penegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024

Misal, Anies-Muhaimin unggul di pemilih PKB, Nasdem, dan PKS. Begitu pula, pemilih Gerindra juga memilih Prabowo-Gibran, bahkan kesolidannya hampir 94 persen. Lalu, lebih dari 82 persen pemilih PDI-P juga telah memilih Ganjar-Mahfud. ”Artinya, memang pergeseran antara pilihan masyarakat ke partai dan paslon tidak akan berubah signifikan. Konstelasi sudah terpusat pada dukungan paslon masing-masing,” ucap Nachrudin.

Jika melihat tren elektabilitas paslon sekarang, hampir bisa dipastikan Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Kemudian, pasangan Prabowo-Gibran juga kemungkinan besar akan lolos di putaran pertama meskipun elektabilitasnya cenderung stagnan di kisaran 40 persen.

Lalu, terkait paslon yang bakal melawan Prabowo-Gibran di putaran kedua, Nachrudin belum dapat memastikannya. Sebab, hingga saat ini elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin juga dalam rentang margin of error.

”Memang ada keunggulan di Ganjar-Mahfud, tetapi keunggulannya itu hanya 1,3 persen. Bahwa memang ada kemungkinan Ganjar-Mahfud masuk putaran kedua, tetapi karena dalam rentang margin of error, ada kemungkinan Anies-Muhaimin yang masuk di putaran kedua,” kata Nachrudin.

Tiga paslon capres dan cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, saat berfoto bersama dengan jaket komitmen antikorupsi dalam acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (17/1/2024). Dalam acara yang diselenggarakan KPK ini masing-masing paslon yang menyampaikan gagasan dan pandangan serta langakah-langkah menegakkan antikorupsi jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
17-1-2024

Karena itu, perlu dilihat kembali pergerakan suara atau peta dukungan hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Menurut dia, menarik dilihat, sejauh mana sisa dua debat nanti, yakni debat cawapres yang akan berlangsung malam ini dan debat capres pada 4 Februari mendatang, mampu memengaruhi pilihan pemilih terutama bagi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin karena selisih di antara keduanya sangat ketat.

Terkait dimulainya kampanye rapat umum hari ini hingga 10 Februari mendatang, Nachrudin tak yakin kampanye yang ciri khasnya memobilisasi massa pendukung itu bakal mengubah pilihan pemilih. Menurut dia, pengaruh dua kampanye itu sangat kecil terhadap pilihan pemilih. Sebab, biasanya mereka yang hadir atau menyaksikan di kampanye rapat umum dan kampanye akbar merupakan pemilih yang sudah loyal atau mantap memilih.

”Memang pergeseran atau perpindahannya hanya sedikit saja. Karena, kalau kita lihat dari pertanyaan, kemantapan rata-rata yang memilih paslon nomor urut 1, 2, dan 3 sudah di angka 70 persen,” tuturnya.

Dalam jumpa pers, peneliti dari Charta Politika, Shinta Shelvyra, juga mengingatkan bahwa ada 25 persen responden yang mengetahui isu dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat kepada salah satu paslon. Kemudian, jika didalami, dari 25 persen responden tersebut, sebesar 76 persen menyatakan percaya ada dugaan kecurangan dan keberpihakan oknum aparat terhadap paslon tertentu.

Lalu, sebesar 17,2 persen responden mengaku pernah melihat arahan atau keterlibatan perangkat desa dalam kampanye. Kemudian, ada 15,7 persen responden pernah melihat dan menemukan adanya politisasi bansos. Bansos dari pemerintah pusat digunakan sebagai alat kampanye bagi salah satu paslon.

”Memang, kalau dilihat, angka responden yang tidak pernah melihat politisasi bansos cukup tinggi, yakni 80,8 persen. Namun, ini menjadi pekerjaan rumah khusus buat Badan Pengawas Pemilu bahwa memang masih ada orang yang merasa bahwa bansos dari pemerintah pusat itu kecenderungannya digunakan untuk kampanye salah satu paslon,” tutur Shinta.

 

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO

Foto:
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

 

https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/01/21/elektabilitas-ganjar-rebound-anies-terus-meningkat-prabowo-susut

Survei Charta Politika: Prabowo-Gibran 42,2%, Ganjar-Mahfud 28%, AMIN 26,7%

Jakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis survei terbaru, salah satunya elektabilitas 3 pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bertarung di Pemilu 2024. Survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dibanding pasangan lainnya.

Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka.

Populasi survei adalah warga negara yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun atau sudah menikah. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei ±2,82%. Quality control 20% dari total sampel.

Berdasarkan keterangan resmi Charta Politika, elektabilitas Prabowo-Subianto unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Elektabilitas Prabowo 42,2%, disusul Ganjar-Mahfud 28% dan AMIN 26,7%.

“Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming (42.2%) menjadi pilihan tertinggi responden pada pertanyaan tertutup, di atas Ganjar Pranowo-Mahfud Md (28.0%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (26.7%),” tulis keterangan Charta Politika, Minggu (21/1/2024).

Berikut hasilnya:

Pertanyaan: Seandainya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan hari ini, pasangan manakah yang akan B/I/S pilih?

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 42,2%

Ganjar Pranowo-Mahfud Md 28%

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,7%

Tidak jawab/tidak tahu 3,1%

 

Wilda Hayatun Nufus – detikNews
Foto : Ilustrator: Zaki Alfarabi/detikcom

 

https://news.detik.com/pemilu/d-7152896/survei-charta-politika-prabowo-gibran-42-2-ganjar-mahfud-28-amin-26-7

Charta Politika: Survei Ganjar-Mahfud Rebound, Berpotensi Besar ke Putaran Kedua

Liputan6.com, Jakarta – Lembaga Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (21/1/2024).

Hasilnya, Prabowo-Gibran ada di urutan pertama dengan mendulang suara responden sebesar 42,2 persen, dibuntuti Ganjar-Mahfud sebesar 28,0 persen dan di urutan terakhir Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar 26,7 persen.

Nachrudin selaku Peneliti Charta Politika Indonesia mengatakan, situasi tersebut membuat potensi besar untuk paslon capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud lolos ke putaran kedua.

“Kita masih bisa lihat memang saat ini di survei Charta Politika, ada keunggulan di Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” kata Nachrudin dalam pemaparan hasil surveinya melalui kanal YouTube Charta Politika seperti dikutip Minggu (21/1/2024).

Nachrudin menilai, naiknya elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa disebabkan dari efek debat capres yang diselenggarakan sebelumnya.

“Karena di periode survei ini, ada kenaikan di pasangan Ganjar-Mahfud ada rebound bisa jadi hal itu berkat debat capres sebelumnya,” tutur Nachrudin.

Nachrudin menjelaskan, rebound dimaksud adalah pernandingan suara responden saat dibandingkan dengan hasil survei pada 20-27 Desember 2023. Ketika itu Ganjar-Mahfud memperoleh elektabilitas sebesar 26,5 persen. Artinya ada kenaikan sebesar 1,5 persen.

“Masih ada kemungkinan Pak Ganjar masuk ke putaran kedua,” Nachrudin menandasi.

Sebagai informasi, pada temuan survei kali ini sebanyak 75,7 persen responden yang mengaku mantap dan tidak mungkin merunah pilihan kandidatnya di Pilpres 2024. Sementara 20,9 persen masih mungkin berubah dan 3,4 persen lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Metode Survei

Diketahui, survei Charta Politika ini dilakukan dilakukan pada 4-11 Januari 2024 dengan margin of error 2,82 persen. Sementara quality control sebesar 20 persen dari total sampel.

Survei menggunakan melalui metode multistage random sampling dan melibatkan 1220 responden dengan kriteria minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih di seluruh Indonesia.

Campur Tangan Jokowi di Putusan MK

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei tentang persepsi masyarakat terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam hasil survei, sebanyak 39,7 persen responden percaya bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut campur dalam keputusan MK tersebut.

“Sebanyak 39,7 persen responden menyatakan percaya bahwa Presiden Joko Widodo turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Survei Charta Politika juga menenujukkan ada 23,3 persen responden tidak percaya apabila Jokowi ikut mempengaruhi putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres.

Kemudian, sebanyak 37,0 persen responden bahwa Jokowi ikut terlibat dalam keputusan MK.

Yunarto menyampaikan Charta Politika juga membedah jumlah masyarakat yang mengetahui putusan MK. Hasilnya, sebanyak 62,3 persen mengetahui putusan MK terkait usia capres-cawapres, kemudian 37,7 persen responden tidak mengetahui.

Dari 62,3 persen yang mengetahui putusan MK tersebut, ada 49,9 persen menyetujui jika putusan MK ini merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden.

“Dari jumlah tersebut, 49,9 persen responden setuju bahwa hal tersebut merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden,” jelas Yunarto.

Sementara itu, ada 33,2 persen responden yang tidak menyetujui jika putusan MK ini adalah penyalahgunaan wewenang Jokowi.

“17,0 persen responden menjawab tidak mengetahui apakah ada penyalahgunaan wewenang,” ucap dia.

Sebagai informasi, survei yang diselenggarakan oleh Charta Politika dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 terhadap 2.400 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap responden yang minimal usianya 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Survei yang dilakukan menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2 sampel dan quality control 20 persen dari total sampel.

 

Muhammad Radityo Priyasmoro
Liputan6.com
Foto : Ist

 

https://www.liputan6.com/news/read/5510257/charta-politika-survei-ganjar-mahfud-rebound-berpotensi-besar-ke-putaran-kedua?page=2

Survei Charta Politika, Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies

TEMPO.CO, Jakarta – Elektabilitas calon presiden Ganjar Pranowo menduduki posisi teratas dalam survei terbaru yang digelar lembaga Charta Politika. Adapun posisi kedua diduduki oleh Prabowo dan terakhir Anies Baswedan.

“Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo 36,9 persen menjadi pilihan tertinggi. Diikuti Prabowo Subianto 35,3 persen, dan Anies Baswedan 24,3 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin, 6 November 2023.

Dalam simulasi keterpilihan dua figur antara Ganjar dan Anies, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), itu tetap berada di posisi teratas.

“Dalam simulasi dua nama pertama, Ganjar Pranowo 45,6 persen, unggul atas Anies Baswedan 34,8,” kata Yunarto. Namun, jika pertarungan Prabowo versus Ganjar, elektabilitas Menteri Pertahanan itu melambung. Keunggulan Prabowo 44,4 persen dan Ganjar 40,8 persen.

Namun jika dibandingkan dengan Anies, Charta Politika mencatat, suara Prabowo melejit. Dia berada pada posisi 50,1 persen, yang unggul jauh dari Anies dengan elektabilitas hanya 29,5 persen.

Survei Charta Politika ini menggunakan sampel 2.400 responden yang tersebar di 38 provinsi. Survei tersebut berlangsung sejak 26-31 Oktober 2023 secara tatap muka. Margin of error dari survei ini mencapai 2,0 persen.

Sebelumnya, lembaga Politika Research & Consulting (PRC) mengeluarkan hasil survei teranyarnya yang menunjukkan elektabilitas Ganjar unggul dari Prabowo dan Anies.

Hasil survei menunjukkan bahwa Ganjar meraih elektabilitas 40,4 persen, disusul urutan kedua Prabowo 32,3 persen. Sementara Anies berada di angka 18,3 persen di Pemilihan Umum 2024.

PRC mencatat tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu mengalami penurunan sebesar 8,2 persen, dari yang sebelumnya 40,5 persen pada April menjadi 32,3 persen pada September 2023.

Survei PRC dilakukan pada 7 – 12 September 2023. Sigi itu dilakukan dengan populasi survei terdiri atas warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,7 persen. Tingkat kepercayaan sigi ini 95 persen.

Keterpilihan Ganjar pun mengungguli capres Prabowo dan Anies dalam sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dalam simulasi 3 nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 37 persen menyalip Prabowo di 35,3 persen, dan melejit jauh meninggalkan Anies di angka 22,2 persen.

 

Reporter: Ihsan Reliubun
Editor: Juli Hantoro
Sumber: Nasional.Tempo.Co
Foto: TEMPO/Subekti.

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Bersaing, Ungguli Anies-Muhaimin

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan, elektabilitas pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“(Elektabilitas) tidak terlalu jauh berbeda, Ganjar-Mahfud ada di angka 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran di angka 34,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Selisih 2,1 persen antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran itu berada sedikit di atas margin of error 2 persen pada survei ini.

Sementara itu, hasil survei menunjukkan elektabiltias pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di angka 24,3 persen.

Sisanya, sebanyak 4,3 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Adapun pasangan Prabowo-Gibran tercatat unggul dibandingkan dua pasangan lainnya dalam skema head to head.

Apabila dihadapkan, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dibandingkan Anies-Cak Imin dengan angka 50,3 persen melawan 29 persen. Lalu, Prabowo-Gibran juga mengungguli Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 43,5 persen berbanding 40,6 persen.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud tercatat unggul ketimbang Anies-Muhaimin jika keduanya berhadapan, dengan elektabilitas 45,5 persen dan 34,4 persen.

Adapun survei ini dilaksanakan pada 26-31 Oktober dengan melakukan wawancara kepada 2.400 orang responden dari 38 provinsi se-Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error +/- 2,0 persen.

 

Tim Redaksi: Ardito Ramadhan,Ihsanuddin